Wisata Bawah Laut Natuna Utara, Wabup: Ada Sekitar 24 Kapal Abad ke-9 Tenggelam

0
688
KM Djadajat atau Kapal Bung Karno yang tenggelam di perairan Selat Lampa, Natuna (foto dari FB Attayaya Yar Zam)

NATUNA, KABARTERKINI.co.id – Sebagai kabupaten kepulauan di tengah negara Asean, Natuna sangat strategis. Dari era kerajaan hingga era modern, Laut Natuna Utara, dahulu bernama Laut China Selatan, sebagai tempat lalu lalang kapal besar dengan berbagai macam barang diangkutnya.

Sehingga tidak tertutup kemungkinan, sebagian kapal-kapal barang itu, tenggelam dihantam badai, terutama kapal era kerajaan dengan peralatan masih kuno. Kapal-kapal barang tenggelam ini, muatannya menjadi barang berharga atau barang antik bernilai tinggi.

“Ada sekitar 24 kapal barang dari abad ke 9 hingga kapal Bung Karno (Presiden RI ke 1) tenggelam di perairan Natuna,” kata Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda saat mengikuti Webinar Kemerdekaan digelar Mahasiswa KKN PPM UGM Periode III Tim Nirwana Natuna, kemarin. “Kapal-kapal kuno ini, bisa menjadi salah satu ikon pariwisata kabupaten perbatasan ini.”

Jadi, sambung Wak Yal -sapaan akrabnya, pontensi wisata Natuna, salah satunya terletak pada sektor kelautan dan perikanan. Sehingga harus dikembangkan, agar wisatawan, khusus mancanegara akan tergerak berkunjung ke Natuna.

“Wisatawan dari luar jelas membelanjakan uangnya ke Natuna,” ungkap Tokoh Maritim Indonesia itu. “Otomatis ekonomi masyarakat ujung utara Indonesia ini akan semakin meningkat.”

Oleh karena itu, ia bersama Bupati Natuna Wan Siswandi akan membangun kabupaten perbatasan ini dikemas dengan konsep mendukung pariwisata. Karena Natuna sebuah kabupaten di apit sembilan negara luar.

“Singapura bisa memanfaatkan lautnya sebagai salah satu sumber pemasukan,” kata Wak Yal. “Natuna bisa lebih dari itu, sebab berada di tengah negara-negara Asean.” (*red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini