Wabup Hadiri Pembentukan Rapala Natuna

0
407

NATUNA, KABARTERKINI.co.id – Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni Suprapti menghadiri acara pembentukan Relawan Penjaga Laut Nusantara (Rapala) Natuna. Acara di taja Bakamla RI itu terselenggara di aula Kantor Camat Bunguran Selatan, Jumat pagi 6 November 2020.

Direktur Kerjasama Bakamla RI Laksma Pertama TNI Retiono Kunto H dalam sambutan mengatakan, sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan, dan Peraturan Presiden Nomor 178 Tahun 2014 tentang Badan Keamanan Laut, maka Bakamla sebagai lembaga pemerintah berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Presiden.

Dengan tugas melakukan patroli keamanan dan keselamatan di wilayah perairan Indonesia. Dengan tugas itu, sehingga Bakamla sangat membutuhkan dukungan dan kerjasama serta sinergisitas dengan instansi terkait  dan masyarakat perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Saat ini Kantor Perwakilan Bakamla sudah dibentuk di Kabupaten Natuna, yaitu Stasiun Pemantau Keamanan dan Keselamatan Laut (SPKKL) di Bukit Senubing Kecamatan Bunguran Timur dan Desa Maritim di Kecamatan Bunguran Selatan,” ungkap Retiono.

Sementara, sambungnya, latar belakang pembentukan Rapala Natuna, mengingat posisi perairan Natuna sangat strategis, berada pada Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI I), dan berbatasan langsung dengan beberapa negara tetangga, sehingga sangat rawan terjadinya pelanggaran batas maritim.

“Nanti tugas Rapala Natuna, membantu tugas dan fungsi Bakamla RI, seperti mengumpulkan, mengidentifikasi serta melaporkan data dan informasi terkait keamanan laut. Memberi dukungan terkait penyelamatan pertolongan di laut serta dalam pengembangan sumber daya manusia dan pemanfaatan sumber daya kelautan wilayah pesisir atau perbatasan Natuna,” papar Retiono.

Wabup Natuna Ngesti Yuni Suprapti memaparkan, Natuna 99 persen lautan, dengan potensi perikanan sangat melimpah. Potensi ini sepatutnya dapat menjadi modal bagi daerah mewujudkan kesejahteraan dan belanja pembangunan daerah.

Namun saat ini sering terjadi pelanggaran batas wilayah dan pencurian ikan. Yang tidak jarang pelaku pelanggaran melakukan tindakan mengancam keselamatan para nelayan tradisional. Jadi rasa aman dalam menjalankan aktivitas merupakan harapan utama dari seluruh nelayan Natuna.

“Karena dengan rasa aman, para nelayan tempatan dapat lebih memaksimalkan hasil tangkapan ikannya. Semoga dengan terbentuknya Rapala Natuna, dapat mendukung upaya pengamanan, mencegah kecelakaan dan meningkatkan keselamatan sekaligus perlindungan kawasan laut Natuna,” tutup Ngesti. (*pro kopim/arf)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini