The AFEO Distinguished Honorary Patron Award diberikan dalam setiap perhelatan konferensi kepada satu orang penerima setingkat kepala negara atau kepala pemerintahan suatu negara. “Saya ucapkan terimakasih atas penghargaan ini,” kata Jokowi -biasa disapa- dilansir dari Biro Pers, Media, dan Informasi Setpres.
Namun, ia berpandangan bahwa penghargaan ini selayaknya diberikan kepada para insinyur Indonesia. Karena mereka telah berjasa membangun negara, dengan pikiran dan tenaganya.
“Para insinyur Indonesia tanpa lelah bekerja di lapangan, di daerah terpencil, di daerah perbatasan, dan di daerah-daerah pedalaman untuk membangun negara kita Indonesia,” tuturnya.
Chairman AFEO yang juga menjabat Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Heru Dewanto mengatakan, penghargaan ini adalah penghargaan tertinggi AFEO yang diberikan kepada kepala negara atau kepala pemerintahan.
Karena kepala negara atau kepala pemerintahan itu dinilai telah memberi kontribusi besar terhadap profesi insinyur dan bidang keteknikan di suatu negara.
“Berkat disahkan UU Keinsinyuran, kini PII sebagai organisasi profesi semakin kuat. Ini kontribusi luar biasa terhadap para insinyur Tanah Air yang bekerja nyata di balik setiap proyek infrastruktur. Dengan masif pembangunan di negeri ini juga membuat kami yakin Pak Presiden sangat layak mendapatkan apresiasi tertinggi ini,” kata Heru.
Untuk diketahui, penghargaan sama dalam perhelatan konferensi ke-36 yang digelar di Singapura pada 2018 lalu, diberikan kepada Perdana Menteri Malaysia Tun Dr. Mahathir Mohamad. Pada 2019, pada Presiden Jokowi. (*red)