SUMENEP, KABARTERKINI.co.id – PT PLN (Persero) akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) off grid di 16 lokasi di wilayah kepulauan Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Pembangunan PLTS ini demi meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Klebun (Kepala Desa) Sadulang Hendro sangat berbahagia saat mendengar PLN akan masuk ke desanya. Karena aat ini sebagian desanya, khusus Sedulang Kecil, masyarakatnya masih menggunakan genset.
“Dengan menggunakan genset, otomatis biaya dikeluarkan setiap hari atau bulan sangat mahal. Jika listrik PLN masuk, masyarakat bisa menghemat dan dapat meningkatkan produktivitas mereka,” ujar Hendro melalui keterangan tertulis, Ahad 9 Oktober 2022.
Sementara pembangunan PLTS ini ditandai dengan penandatanganan kerjasama dilakukan General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur, Lasiran dengan Direktur Utama PT Rekadaya Elektrika, Jonner MP Pardosi dalam gelaran PJB Connect pada Selasa 4 Oktober kemarin.
Lasiran berharap agar proses pembangunan PLTS off grid maupun jaringan listrik berjalan lancar tanpa kendala. Sehingga kehadiran PLN dapat memberikan multiplier effect bagi perekonomian masyarakat.
“Semoga selesai sesuai rencana. Ada yang tahun ini, ada yang tahun depan. Sehingga masyarakat yang berada di kepulauan bisa segera menikmati listrik dan mampu meningkatkan taraf hidup mereka,” terang Lasiran.
Pembangkit ramah lingkungan ini, menurutnya, tersebar di 16 lokasi ini, diantaranya Bulumanuk, Bunginnyarat, Gili labak, Karamian, Pajangan, Sadulang Kecil, Sapapan, Saredeng Besar, Saredeng Kecil, Saseel, Saur, Sepangkur Kecil, Talango Air, Talango Tengah, Kalosot, Sitabok dengan total daya 975 KWp.
“Keseluruhan pulau atau dusun ini berada di Kabupaten Sumenep, memang sudah menjadi fokus kami mempercepat elektrifikasi di kepulauan pasca pandemi Covid-19. Karena sebelumnya terkendala saat pandemi. Potensi pelanggan di 16 wilayah sebanyak 8.434 pelanggan,” papar Lasiran.
Saat ini, sambungnya, masyarakat di lokasi kepulauan masih menggunakan genset yang membuat beban ekonomi mereka bertambah. Sesudah listrik hadir diharapkan masyarakat dapat meningkatkan produktivitasnya dan tentunya dengan harga terjangkau.
“Secara bertahap pembangunan jaringan listrik total 52.473 kilometer sirkuit (kms) akan dimulai pada 2024. Setelah proyek pembangunan PLTS selesai pada 2023,” papar Lasiran.
Direktur Utama PT Rekadaya Elektrika Jonner MP Pardosi mengungkapkan penandatanganan kontrak atas pembangunan PLTS ini merupakan implementasi dari peran aktif pihaknya, terhadap rencana Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan peran Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional, yang ditargetkan mencapai 23 persen pada 2025.
“PT Rekadaya Elektrika sebagai satu-satunya EPC di PLN Grup siap untuk menyelesaikan amanah yang diberikan dan berkomitmen untuk menyelesaikan project tepat waktu. Sehingga semakin banyak pulau-pulau terisolasi dan terpencil yang memperoleh listrik melalui pembangkit berbasis EBT,” pungkasnya. (*red)