Program Indonesia Pintar, Program Prioritas Era Presiden Jokowi Sejak 2014

0
306
WAN Siswandi, kala itu menjabat Sekda Natuna berfoto bersama Presiden RI Joko Widodo saat berkunjung ke Natuna pada 2020 lalu

NATUNA, KABARTERKINI.co.id – Program Indonesia Pintar atau PIP, merupakan program era Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang dilaksanakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) sejak 3 November 2014. Program ini, bagian dari Kartu Indonesia Pintar atau KIP.

Jadi jika ada oknum-oknum tertentu mengaku-ngaku usulan atau aspirasinya, pelajari rekam jejaknya. Kapan ia dilantik sebagai wakil rakyat Indonesia di Jakarta? Sebab program ini murni program pemerintah pusat, dan seharusnya Kemendikbudristek mendapat penghargaan, jika dinilai berhasil.

Dikutip dari http://itjen.kemdikbud.go.id, menjabarkan, karena pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan suatu negara. Dalam upaya memastikan setiap warga negara memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas.

Sehingga Pemerintah Republik Indonesia melalui Kemendikbudristek telah menerapkan berbagai program dan inisiatif. Salah satunya, Program Indonesia Pintar. Program ini merupakan program membantu peserta didik dari keluarga miskin atau rentan miskin agar dapat mengakses pendidikan tanpa hambatan finansial.

Mengenal Program Indonesia Pintar

Program Indonesia Pintar adalah program yang merangkul berbagai aspek pendidikan, termasuk memberikan bantuan berupa uang tunai, perluasan akses pendidikan dan kesempatan belajar. Program ini diberikan kepada peserta didik yang berasal dari keluarga miskin atau rentan miskin untuk membantu membiayai pendidikan mereka.

Program Indonesia Pintar dirancang untuk memastikan bahwa anak-anak usia sekolah dari lapisan masyarakat yang kurang beruntung tetap dapat menerima pendidikan hingga tingkat menengah, baik melalui jalur formal maupun informal, termasuk program Paket A sampai Paket C serta pendidikan khusus.

Tujuan utama, mencegah peserta didik putus sekolah. Dengan memberikan bantuan finansial kepada keluarga miskin, pemerintah berharap dapat menarik siswa yang telah putus sekolah agar kembali melanjutkan pendidikan mereka. Program ini juga dirancang meringankan beban biaya pendidikan peserta didik, termasuk biaya langsung dan tidak langsung yang sering menjadi kendala bagi keluarga miskin.

Siapa yang Berhak Menerima Bantuan Program Indonesia Pintar

Peserta didik berasal dari keluarga dengan tingkat kemiskinan atau rentan miskin adalah sasaran utama program ini. Selain keluarga miskin, Program Indonesia Pintar juga dapat diberikan kepada peserta didik dengan pertimbangan khusus, seperti peserta didik dari keluarga peserta Program Keluarga Harapan (PKH), keluarga pemegang Kartu Keluarga Sejahtera, peserta didik berstatus yatim piatu, atau peserta didik yang terdampak bencana alam.

Program ini juga ditujukan kepada peserta didik yang telah putus sekolah dan bersedia kembali ke sekolah. Lalu, peserta didik yang memiliki kelainan fisik berhak menerima bantuan. Program Indonesia Pintar tidak hanya berlaku bagi peserta didik di sekolah formal, namun dapat diberikan kepada peserta didik di lembaga kursus atau satuan pendidikan nonformal lainnya.

Dampak Positif Program Indonesia Pintar

Program Indonesia Pintar telah membawa dampak positif signifikan dalam meningkatkan keberlanjutan pendidikan di Indonesia, khususnya pada tingkat Sekolah Dasar hingga Menengah. Data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) menunjukkan bahwa peserta didik penerima Program Indonesia Pintar memiliki tingkat kelangsungan pendidikan lebih tinggi daripada peserta didik non-penerima.

Sementara pada 2019, sekitar 97,29 persen peserta didik penerima Program Indonesia Pintar tetap bersekolah, hanya sekitar 2,71 persen yang putus sekolah. Perbandingannya jelas lebih baik daripada peserta didik non-penerima Program Indonesia Pintar, di mana sekitar 88,5 persen tetap bersekolah dan sekitar 11,5 persen putus sekolah.

Hasil survei yang sama pada 2021 menunjukkan tren positif serupa. Angka putus sekolah tetap lebih tinggi pada peserta didik non-penerima Program Indonesia Pintar sebesar 11,28 persen. Dibandingkan dengan peserta didik penerima Program Indonesia Pintar sebesar 2,92 persen. Ini bukti kuat, Program Indonesia Pintar efektif dalam menurunkan angka putus sekolah di Indonesia.

Tantangan dan Upaya Perbaikan

Meskipun Program Indonesia Pintar telah membawa dampak positif, program ini tidak terlepas dari tantangan dan pekerjaan rumah. Untuk menjadikan program ini lebih efektif, beberapa upaya perlu dilakukan, seperti terus ditingkatkan agar dapat mencakup lebih banyak peserta didik yang membutuhkan bantuan, termasuk dengan memperbaiki sasaran penerima.

Penyelarasan data penerima Program Indonesia Pintar antara pemerintah pusat dan daerah. Data ini sebaiknya diperbarui secara periodik untuk memastikan ketepatan dan keakuratan. Lalu, Sekolah atau Komite Sekolah perlu diberi kewenangan mengelola dan mengawasi penggunaan dana Program Indonesia Pintar. Otomatis mencegah penyalahgunaan dana untuk kepentingan di luar pendidikan.

Program ini juga perlu memperhatikan kelompok marjinal, seperti penyandang disabilitas dan memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan mereka. Kemudian infrastruktur pendidikan, termasuk transportasi, harus diperbaiki untuk memastikan akses yang mudah bagi semua peserta didik, termasuk anak perempuan dan penyandang disabilitas.

Sehingga Program Indonesia Pintar dapat sebagai langkah penting dalam upaya Pemerintah Republik Indonesia untuk memastikan pendidikan berkualitas dapat diakses seluruh warga negara, terlepas dari latar belakang ekonomi mereka. Dengan upaya terus-menerus meningkatkan program ini, diharapkan akan tercipta masa depan lebih cerah bagi generasi muda Indonesia. (*andi surya)

Update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari KABARTERKINI.co.id. Ayo bergabung di Facebook dan Instagram KABARTERKINI.co.id, atau klik link https://www.kabarterkini.co.id

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini