kabarterkini.co.id, KOREA SELATAN – ASEAN dan Korea memiliki dasar kuat untuk dapat digunakan dalam memajukan kerjasama konektivitas, antara lain melalui ASEAN Outlook on Indo-Pacific dan kebijakan baru Korea Selatan “New Southern Policy”. Untuk itu sinergi antara ASEAN Outlook dan kebijakan New Southern Policy Korea harus diperkuat.
Demikian disampaikan Presiden Joko Widodo pada ASEAN-Republic of Korea (RoK) Summit yang dilaksanakan di Busan Exhibition and Convention Center (BEXCO), Korea Selatan, Selasa, 26 November 2019.
Dalam forum, Jokowi menjelaskan, konektivitas seperti infrastruktur disebut sebagai hard-connectivity.
Di bidang hard-connectivity ini Indonesia mengundang Korea Selatan untuk berpatisipasi dalam ‘Indo-Pacific Connectivity and Infrastructure Forum’ di Jakarta pada 2020.
“Saya yakin hasil dari Indo-Pacific Connectivity and Infrastructure Forum ini akan memperkuat kemitraan kita di bidang hard-connectivity,” kata Jokowi dikutip BPMI Setpres.
Selain hard-connectivity, Jokowi mengingatkan satu hal penting lain yang tidak boleh dilupakan, yaitu soft-connectivity, terutama terkait dengan konektivitas antar manusia.
Berbicara mengenai kerjasama soft-connectivity, Kepala Negara menyebutkan ada tiga hal harus diperkuat, yakni hubungan antar masyarakat itu sendiri, hubungan antar pelajar atau mahasiswa, dan kolaborasi para pengusaha.
“Mari kita terus bekerja sama baik di bidang hard connectivity maupun soft connectivity,” tutup Jokowi. (*andy surya)