PLN IP Konsisten Operasikan Pembangkit Ramah Lingkungan

0
3606
DIREKTUR Utama PLN IP, Edwin Nugraha Putra memantau emisi pembangkit listrik miliknya melalui dashboard monitoring operasional (dok. istimewa)    

JAKARTA, KABARTERKINI.co.id – PLN Indonesia Power (IP), salah satu Sub Holding PLN mendukung penuh langkah pemerintah dalam menekan polusi udara. Untuk sektor kelistrikan, PLN IP menerapkan berbagai teknologi ramah lingkungan guna menekan emisi dari pembangkit listrik berbasis batubara.

Direktur Utama PLN IP, Edwin Nugraha Putra menjelaskan dalam mengoperasikan pembangkit, pihaknya menjunjung tinggi prinsip Enviromental, Social and Governance (ESG). Sehingga PLN IP sangat memperhatikan emisi gas buang dari pembangkit.

“Selama PLTU atau PLTGU beroperasi, kami selalu berupaya tekan emisinya semaksimal mungkin, serta dimonitor secara realtime terhubung langsung dengan dashboard Kementerian LHK,” terang Edwin melalui keterangan tertulis, Senin 21 Agustus 2023.

Operasional PLTU PLN IP  sambungnya, telah dilengkapi dengan teknologi ramah lingkungan termutakhir Electrostatic Precipitator (ESP) dan Continous Emission Monitoring System (CEMS). Semua itu untuk memastikan emisi gas buang dari operasional pembangkitan ditekan semaksimal mungkin.

Sementara, CEMS merupakan teknologi pemantau emisi pembangkit secara terus menerus. Sehingga emisi keluar dari cerobong dapat dipantau secara real time dan dipastikan tidak melebihi baku mutu udara ambien yang ditetapkan Kementerian LHK.

Di kawasan Jabodetabek, seluruh pembangkit PLN IP mulai dari PLTU Suralaya 1-7, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTGU Priok, PLTU Labuan, PLTU Lontar, dan PLTU Suralaya 8 telah dilengkapi CEMS. Sedangkan ESP merupakan teknologi ramah lingkungan pada PLTU.

Yang berfungsi menangkap debu dari emisi gas buang yang didesain mampu menyaring dengan ukuran sangat kecil (<2 micrometer) hingga 99,9%, serta teknologi ramah lingkungan pengendali polutan lainnya (NOx dan SOx). Seluruh pembangkit PLN IP yang ada di sekitar Jabodetabek telah memakai teknologi ESP, yaitu PLTU Suralaya 1-7, PLTU Lontar, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTU Labuan dan PLTU Suralaya 8.

“Berbagai upaya dilakukan PLN IP berhasil memperbaiki kualitas udara ambien di sekitar lokasi pembangkit di Jakarta dan Banten. Parameter PM 2.5 di sekitar lokasi pembangkit menunjukkan tren cenderung menurun dan masih di bawah Baku Mutu Ambien (BMA) yang ditetapkan pemerintah,” tambah Edwin.

Seperti diketahui, Kementerian LHK menetapkan ambang batas baku mutu emisi pembangkit tenaga listrik sebesar 550mg/Nm3 untuk parameter SO2 dan NOx serta 100mg/Nm3 untuk parameter partikulat pada PLTU Batubara. Sedangkan PLTGU (Gas) 150mg/Nm3 untuk parameter SO2, 400 mg/Nm3 untuk parameter NOx dan 30mg/Nm3 untuk parameter partikulat.

“Hasil Monitoring CEMS per 15 Agutus 2023 dari parameter SO2, NOx, PM dan Hg pembangkit-pembangkit yang dioperasikan PLN IP berada di bawah Baku Mutu Emisi sesuai dengan ketentuan Kementerian LHK terkait Baku Mutu Emisi Pembangkit Tenaga Listrik,” papar Edwin.

Lebih dari itu, PLN IP mendukung penuh program PLN yang senantiasa menyambut industri hendak beralih menggunakan listrik PLN yang operasionalnya lebih efisien dan emisinya lebih rendah serta termonitor secara real time. Hingga saat ini, terdapat 12 captive power dengan daya sebesar 224 MW di Jakarta, Banten dan Jabar yang telah beralih menggunakan listrik dari PLN.

“Upaya PLN IP lakukan guna turut menurunkan emisi dari sektor industri. Sehingga para pelaku industri dapat lebih fokus ke bisnisnya karena PLN IP yang siapkan listriknya,” terang Edwin.

Karena keberhasilan mengendalikan emisi di seluruh pembangkit, PLN IP dianugerahi proper emas dari Kementerian LHK yang merupakan penghargaan tertinggi dalam manajemen pengelolaan lingkungan dari tahun ke tahun.

Seperti pada 2022, ada 15 penghargaan proper emas diantaranya PLTU yang berada di sekitar Jakarta, yaitu PLTU Suralaya 1-7, PLTU Banten 1 Suralaya, PLTU Lontar dan PLTU Pelabuhan Ratu.

“Berbagai upaya agresif telah dan terus kami lakukan untuk menjaga lingkungan dalam operasional. Kami menargetkan program transisi energi tidak hanya program semata namun justru sudah lebih dulu menghasilkan energi bersih dan meminimalisir polusi udara,” tutup Edwin. (*andi surya)

Update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari KABARTERKINI.co.id. Ayo bergabung di Facebook dan Instagram KABARTERKINI.co.id, atau klik link https://www.kabarterkini.co.id

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini