Perairan Karimun Tercemar Limbah Minyak Mentah, Ketua HNSI Meral Kota Angkat Bicara

0
441
IKAN mati akibat limbah minyak mentah di perairan Karimum

KARIMUN, KABARTERKINI.co.id – Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kecamatan Meral Didang Syafiruddin angkat bicara tentang perairan Kabupaten Karimun tercemar limbah minyak mentah. Minyak diduga berasal dari kapal tanker, MT Tabonganen 19, hasil tangkapan Bea Cukai, kemarin.

“Akibat dari limbah minyak mentah itu, nelayan tempatan merugi. Karena minyak mentah berasal dari kapal tanker mencemari perairan dan hingga pesisir pantai Karimun,” kata Didang dihubungi melalui WhatsApp, Ahad 17 April 2022.

SEJUMLAH nelayan Karimun dilokasi kapal tanker

Nelayan tempatan merugi, sambung Didang, bukan hanya tangkapan berkurang, bahkan banyak ditemui ikan dalam kondisi mati. Kondisi ini telah berlangsung selama dua pekan.

“Sabtu kemarin, saya bersama teman-teman nelayan langsung meninjau kapal tankernya. Memang fakta, minyak mentah kapal tanker tangkapan Bea Cukai itu mencemari perairan Karimun,” ungkap Didang.

Mengingat penghasilan nelayan tempat berkurang drastis, Tokoh Pemuda Meral itu, berharap ada solusi dari pihak-pihak berkompeten. Apalagi berkurangnya tangkapan ikan nelayan dalam suasana puasa Ramadhan dan menyambut Idul Fitri 1443 Hijriyah.

MINYAK mentah di kapal tanker

“Hari ini dikatakan ada pertemuan antara pemilik kapal dengan para nelayan terdampak limbah minyak mentah. Semoga nelayan tempatan mendapat solusi terbaik,” doa Didang sambil menambahkan, kapal tanker telah dilelang, jelas sudah ada pemiliknya.

Sementara informasi diterima, MT Tabonganen 19, GT 757 ditangkap Bea Cukai karena mengangkut minyak mentah atau crude oil sebanyak 1.115 ton atau setara 7.012,58 barrel tanpa dilengkapi dokumen, kemarin. Selain menangkap kapal tanker berbendera Indonesia ini, petugas saat itu mengamankan sang nakhoda dan 12 ABK. (*andi surya)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini