Kabarterkini.co.id, Natuna – Sejumlah pantai Natuna, surga limbah botol plastik air mineral dari negara tetangga. Sehingga pantai-pantai berpasir putih itu, salah satunya, Pantai Tanjung, Ranai, bagai Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) limbah dari negara tetangga itu.
“Kita tidak bisa mengatakan, botol-botol plastik air mineral kemasan dari laut ke sejumlah pantai Natuna sebagai TPA limbah negara tetangga,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Natuna Boy Wijanarko saat dimintai tanggapan di kantornya, kawasan perkantoran Bupati Natuna, Jalan Batu Sisir, Bukit Arai, Ranai, Jumat 17 Januari 2020.
“Tapi, kalau limbah botol plastik air mineral kemasan berbahasa asing, memang banyak kita temui di sejumlah pantai Natuna,” kata Ketua Generasi Muda FKPPI 3015/Natuna itu lagi.
Sementara, botol-botol plastik air mineral kemasan berbahasa asing, banyak ditemui sejumlah pantai kabupaten kepulauan perbatasan di tengah negara Asean ini, ungkap Boy, karena terbawa arus gelombang laut. Yang paling banyak ditemui, saat Musim Utara tiba.
“Saya telah instruksikan para petugas di DLH, agar membersihkan sampah botol plastik air mineral itu,” ungkap Boy. “Agar pantai-pantai tetap bersih, dan tidak mengganggu geliat pariwisata di canang Pemerintah Kabupaten Natuna.”
Sampah botol plastik air mineral dari negara tetangga, banyak ditemui di pantai mana? Menurut Boy, seluruh pantai Natuna, termasuk pantai rutin dikunjungi wisatawan, seperti Pantai Tanjung (Ranai), Pantai Sisi (Kecamatan Serasan) dan pantai di kecamatan lain.
Lalu, langkah apa, DLH Natuna lakukan dengan fenomena limbah botol plastik air mineral dari negara tetangga itu? “Kita hanya bisa lakukan pembersihan,” ungkap Boy. “Belum membuat kebijakan apapun. Hanya berencana mencoba berkoordinasi Kementerian Lingkungan Hidup.” (*andy surya)