Orang Kite, Artinya Orang yang Berdomisili di Natuna

0
1184
FOTO istimewa

Catatan: Andi Surya

ORANG Kite, dipakai sebagai slogan Calon Bupati Natuna Nomor Urut 2, Wan Siswandi dan calon wakilnya, Rodhial Huda, disingkat WSRH, agar mendapat simpati pemilih. Karena ajang kontestasi Pilkada ini, berada di Natuna. Otomatis pemilihnya tinggal atau berdomisili di kabupaten perbatasan ini.

Dengan slogan itu, diharap masyarakat memilih orangnya sendiri, karena sama-sama berdomisili di Natuna. Tidak mungkin orang luar atau tidak berdomisili di Natuna memilih mereka. WSRH Orang Kite, Lanjutkan, mempunyai makna, mereka merupakan Bupati dan Wakil Bupati Natuna 2021-2024.

Jika terpilih akan melanjutkan program-program yang telah di rancang sebelumnya, seperti pembangunan infrastruktur, kesehatan, SDM, ekonomi dan lainnya. Jadi slogan Orang Kite yang coba di giring menyudutkan orang pendatang, merupakan propaganda menyesatkan dilakukan oknum-oknum tidak bertanggungjawab dalam Pilkada Natuna memperebutkan kursi Bupati dan Wakil Bupati Natuna 2025-2030.

Terlalu naif, WSRH mempunyai pandangan sempit, karena sebagai pemimpin, mereka mempunyai tanggungjawab memberi rasa keadilan dalam membangun Natuna. Sedangkan kabupaten perbatasan ini, terdiri dari berbagai suku, yakni Melayu, Padang, Jawa, Tionghwa, Bugis, Batak, Kampar dan lainnya.

Kemudian, WSRH di usung dan di dukung sepuluh partai politik, yakni PDI Perjuangan, Partai Nasdem, Partai Perindo, Partai Demokrat, Partai Hanura, PPP, PKS, PSI, Partai Ummat dan PBB. Pengurus, anggota dan kader ke sepuluh partai politik itu, jelas dari berbagai suku di Indonesia. Sekali lagi, sungguh naif, menyudutkan orang pendatang.

Jadi yang kampanye mengarah ke politik identitas, atau menjelekan orang pendatang, oknum-oknum tidak bertanggungjawab itu sendiri. Dia merasa gerah, WSRH mendapat simpati berbagai suku yang berdomisili di Natuna. Sehingga oknum tidak bertanggungjawab ini, mulai blunder masuk ke Suku, Agama, Ras dan Antargolongan atau SARA.

Seharusnya pihak yang berwenang, salah satunya, Bawaslu Natuna, memantau orasi oknum-oknum mengadu domba dalam kampanyenya, apalagi menyudutkan, istilahnya orang pendatang. Padahal Orang Kite sebagai slogan WSRH itu, diartikan orang atau masyarakat yang tinggal di Natuna, apapun sukunya.

Pantun fenomenal WSRH Orang Kite, Lanjutkan setiap kampanyenya, mungkin bikin rungsing oknum pengadu domba ini. Bagusnya penulis berpantun fenomenal itu, sesuai bahasa Melayu Natuna, *Kalau ade pelite, kenape masih pakai lilin, kalau ade orang kite, kenape memilih orang lain.****

Update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari KABARTERKINI.co.id. Ayo bergabung di Facebook dan Instagram KABARTERKINI.co.id, atau klik link https://www.kabarterkini.co.id

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini