kabarterkini.co.id, NATUNA – Pemerintah Kabupaten Natuna mendukung keberadaan Basarnas Natuna. Karena keberadaan badan penyelamat jiwa manusia tertimpa bencana alam di laut maupun didarat itu, sangat pas berdiri di kabupaten kepulauan perbatasan di tengah negara Asean ini.
“Geografis kabupaten perbatasan ini, terdiri dari pulau-pulau. Antara satu kecamatan dengan kecamatan terpisah lautan. Sehingga rentang kendali ini, kita sangat memerlukan keberadaan Basarnas,” sambutan Asisten Administrasi Umum Setda Natuna Izwar Aspawi saat membuka secara resmi Workshop, Rapat Koordinasi dan Latihan SAR Daerah di selenggara Basarnas Natuna di aula Hotel Natuna, Ranai, Selasa pagi 26 November 2019.
Tampak hadir dalam acara, Direktur Pencarian dan Pertolongan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) RI Muhamad Arifin, anggota FKPD, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah, tokoh masyarakat, sejumlah ketua organisasi komunitas profesi, dan Karang Taruna Natuna.
“Jadi, dengan keberadaan Basarnas Natuna mampu meminimalisir waktu tanggap dalam penanganan kecelakaan, bencana maupun kondisi membahayakan lainnya. Namun untuk mencapai tujuan itu, diperlukan pembinaan dan pelatihan potensi SAR, guna meningkatkan sumber daya manusia dan untuk menunjang kelancaran operasional pelayanan,” kata Izwar lagi.
Kepala Basarnas Natuna Maxianus Bekabel dalam sambutan mengatakan, melalui kegiatan Workshop, Rapat Koordinasi dan Latihan SAR Daerah, diharap dapat tercipta potensi SAR yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan tugas pencarian dan pertolongan atau berbagai peristiwa bersifat mengancam dan membahayakan jiwa manusia.
“Kepada para peserta potensi SAR, saya minta dapat mengikuti pelatihan ini dengan serius dan konsentrasi penuh, agar apa disampaikan narasumber bisa diaplikasikan di lapangan,” ungkap Maxianus.
Ketua Panitia Pelaksana Workshop, Rapat Koordinasi dan Latihan SAR Daerah Loe Umbara menyampaikan tujuan dari kegiatan ini, untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan personil Basarnas Natuna dalam pelaksanaan pencarian dan pertolongan.
Selain itu ia juga menerangkan kegiatan ini, mencipta personil informasi dan edukasi, serta membentuk potensi SAR, agar mampu memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang tehnik-tehnik pencarian dan pertolongan pada berbagai bentuk kecelakaan maupun peristiwa membahayakan jiwa manusia.
Dengan jumlah peserta 60 orang, terdiri dari personil Basarnas Natuna, unsur TNI, Polri, instansi pemerintah daerah, organisasi masyarakat, tokoh masyarakat, komunitas, organisasi kepemudaan dan profesi diwilayah kerja kabupaten perbatasan ini. (*humas)
editor: andy surya
