kabarterkini.co.id, JAKARTA – Indonesia berkabung atas berpulangnya Presiden ke-3 Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie. Almarhum berpulang kepangkuan Sang Ilahi, pada Rabu 11 September 2019. Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis 12 September 2019.
Presiden Joko Widodo yang bertindak sebagai inspektur upacara pemakaman almarhum menyebutkan bahwa kepergian BJ Habibie, membuat bangsa Indonesia kehilangan seorang negarawan sejati, inspirator, sekaligus ilmuwan selalu menekankan perpaduan antara ilmu dan ketakwaan.
“Beliau, ilmuwan yang meyakini, tanpa cinta, kecerdasan itu berbahaya. Ilmu pengetahuan, iman, dan takwa harus bersatu,” ujar Jokowi -biasa disapa- saat memberi sambutan di upacara pemakaman, dilansir dari Biro Protokol, Pers, dan Media Setpres.
Masa hidup B.J. Habibie, menurut Jokowi, dihabiskan demi kemajuan bangsa dan negara. Kisah perjalanan beliau menunjukkan, semasa muda, almarhum tampil sebagai tokoh visioner. Tidak hanya berpikir diri sendiri, melainkan turut memikirkan perjalanan bangsa Indonesia ke depan.
“Almarhum tidak hanya berpikir tentang apa yang terjadi di Indonesia saat ini. Tidak hanya berpikir tentang apa yang terjadi pada Indonesia satu atau dua tahun mendatang. Tapi, almarhum sudah berpikir dan bekerja membangun Indonesia 50 tahun ke depan, 100 tahun ke depan. Untuk Indonesia bisa lepas landas menjadi Indonesia maju,” kata Jokowi.
Berkat visi, gagasan, dan kerja keras beliau, terangnya, terlahir industri-industri strategis Indonesia. Bangsa Indonesia masih mengingat saat-saat pesawat N250 Gatot Kaca yang dirintis oleh Habibie, terbang perdana pada Peringatan 50 Tahun Kemerdekaan Indonesia.
Momen itu hingga saat ini masih menjadi inspirasi bagi pemuda Indonesia untuk terus maju dan menjadikan Indonesia berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
“Sebuah peristiwa bersejarah tertanam dalam benak rakyat Indonesia. Menginspirasi kita percaya diri, menginspirasi anak-anak muda bangkit, dan belajar menjadikan Indonesia sebagai negara berdiri sejajar dengan negara-negara besar di dunia,” tuturnya.
Tak kalah penting, kata Jokowi, bangsa Indonesia juga mengenang jasa almarhum semasa menjabat sebagai Presiden ke-3 Republik Indonesia. Di tangan beliau, fondasi dan penguatan bagi demokrasi telah diletakkan sehingga dapat dinikmati rakyat Indonesia di masa ini.
Bahkan di masa senjanya, almarhum tanpa kenal lelah terus mengingatkan semua untuk menjadi manusia-manusia terbaik bagi Indonesia. Menjadi manusia-manusia selalu berhati Indonesia.
Oleh karena itu, sekali lagi Jokowi mengajak seluruh rakyat Indonesia mengucapkan terima kasih dan memberikan penghormatan tertinggi atas jasa dan pengabdian almarhum bagi bangsa dan negara. Dengan mendoakan almarhum agar diterima di tempat terbaik di sisi-Nya.
Presiden juga mendoakan agar keluarga ditinggal, diberi kesabaran dan ketabahan. “Semoga almarhum husnul khatimah, sesuai amal, ibadah, perjuangan, dan pengabdiannya kepada bangsa dan negara,” ucapnya.
Akhirnya, Jokowi dan seluruh rakyat Indonesia melepas kepergian BJ. Habibie menghadap Allah. Apa yang dirintis dan diupayakan almarhum semasa hidup akan terus diperjuangkan para penerus bangsa.
“Selamat jalan Mr. Crack. Selamat jalan sang pionir. Kami akan selalu ingat pesanmu, jangan terlalu banyak diskusi, jangan cengeng, tetapi terjunkan diri ke proses nilai tambah secara konsisten, pasti Indonesia akan terkemuka di Asia Tenggara dan di dunia,” pungkas Jokowi. (red)