Komunikasi Penanganan Covid-19 Buruk, SMSI Ingatkan Kemenkominfo

0
422

JAKARTA, KABARTERKINI.co.id – Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Pusat Firdaus optimistis tingkat kepercaayaan publik terhadap hasil kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan kembali pulih, khususnya dalam kerangka penanganan wabah Covid-19 yang bermuara pada pemulihan ekonomi. Tentu ini dengan sejumlah catatan yang melandasinya.

Kerangka pertama, dengan memfokuskan komunikasi pada satu pintu. Tidak lagi menggunakan banyak pintu. Sehingga pesan dan kebijakan ditetapkan Presiden Jokowi tersampaikan dan tidak menimbulkan kegamangan dan berpotensi memunculkan polemik di masyarakat.

“Sebenarnya, pintu komunikasi paling strategis melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Sayangnya hingga hari ini, Kemenkominfo tidak memainkan peran itu. Tidak ada capaian maksimal dirasakan masyarakat. Direct message dari Istana tidak sampai ke publik,” terang Firdaus, Rabu 4 Agustus 2021.

Urusan data sebaran wabah COVID-19 di daerah hingga jumlah pasien terkontaminasi, semua bertumpu pada BNPB. Padahal, beban dan tugas BNPB bukan pada urusan menyebarkan data apalagi informasi. BNPB lebih pada proses penanganan kebencanaan. Meski pun, kini Covid-19 juga masuk dalam urgensi kerja BNPB. Hingga saat ini, dari seribu lebih media tergabung di SMSI, tidak satupun tersentuh. Ini mungkin karena beratnya tugas BNPB.

Setelah BNPB, tugas yang berat dari sisi komunikasi kini ada di pundak Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Fakta ini begitu kasat mata, jika dilihat dari pola kerja dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin. Hampir setiap hari, turun ke lapangan melakukan cross check information di daerah, baik berkaitan dengan program vaksinasi, hingga pengendalian wabah.

”Lihat, urusan penanganan dan informasi sebaran vaksin sampai obat. Semua informasi tertuju di Kemenkes dan BNPB. Artinya, Kemenkominfo tidak akan mampu menjawab semua dibutuhan publik khususnya soal informasi data,” tegas Firdaus.

Lalu apa tugas Kemenkominfo Mantan Ketua PWI Banten dua periode ini menilai, fungsi Kemenkominfo di bawah kendali Menteri Johnny G. Plate tidak berjalan. Sangat jauh dari harapan. Jangankan soal data sebaran wabah dan urusan informasi vaksin dan kebijakan dikeluarkan Presiden Jokowi, untuk urusan bagaimana menyampaikan manfaat dari kebijakan PPKM saja, nyaris semua media terfokus pada informasi disajikan BNPB atau Kemenkes. Bukan Kemenkominfo yang seharusnya bisa menyampaikan pesan ini.

Wajar, jika hasil survei dirilis Lembaga Survei Indonesia (LSI) 20-25 Juni 2021 lalu, menunjukan angka-angka demikian. Kepercayaan terhadap Presiden Jokowi terkoyak lantaran komando komunikasi tidak berjalan. Data LSI jelas terpampang nyata. Maka wajar pula, jika Presiden Jokowi segera mengganti Johnny G. Plate dari kursi menteri. Cari sosok ideal yang mampu bekerja sesuai fungsi dan kedudukannya. Karena jelas-jelas pola kerja Kemenkominfo tidak dirasakan.

”Silahkan tanya rekan-rekan media atau pemerhati komunikasi, apa manfaat dari Kemenkominfo di saat seperti ini. Lalu mengapa demikian? SMSI yakin Presiden Jokowi punya catatan sendiri,” jelas Firdaus.

Jika fakta-fakta ini dibiarkan, paparnya, tentu akan berdampak pada kinerja Presiden Jokowi. Kegamangan di masyarakat terhadap kinerja orang nomor satu di Indonesia itu tidak terlihat dan dirasakan. Sementara akar persoalan nasional terkait naiknya angka pengangguran, kemiskinan dan buruknya sisi kesehatan terus menjadi ’hantu’ di republik ini.

”Ya, bukannya membaik tapi semakin buruk. Jika ini dibiarkan berlarut-larut maka dampaknya terus meluas. Komunikasi dalam penanganan wabah akan terus memburuk. Publik resah hingga akhirnya, berita-berita negatif begitu deras berselancar di ponsel masyarakat. Karena pola komunikasi dan informasi tidak searah. Kemenkominfo tidak bisa memainkan peran strategisnya,” terang Firdaus.

Faktor kedua, Kemenkominfo harus mampu memainkan perannya sebagai jembatan penghubung dengan menggandeng lembaga atau asosiasi media, tokoh publik, tokoh agama baik nasional maupun daerah. Dalam menyampaikan pesan-pesan pemerintah pusat yang diharapkan berimplikasi positif di masyarakat.

”Pola kerja dalam menggandeng media dan tokoh publik saja tidak terlihat dilakukan. Johnny G. Plate lebih asik bermain sendiri dengan konsep kerjanya. Jujur saja kami kecewa, Kemenkominfo tidak bisa berbuat banyak terhadap kondisi saat ini,” ungkap Firdaus.

Sebagai serikat media, papar Firdaus, SMSI hanya mengingatkan, memberikan warning kepada Kemenkominfo untuk lebih lunak dan fleksibel dalam membuat terobosan dalam sisi komunikasi sebagai upaya membantu pemulihan kondisi bangsa.

”Kami berharap Johnny G. Plate sadar dengan kondisi dan fakta-fakta ini. Sadar pula bahwa Kementerian di bawah komandonya belum bisa berbuat banyak, lantaran sisi komunikasi tidak berjalan baik. Mudah-mudahan Presiden Jokowi bisa memaknai kritik ini sebagai landasan. Satu harapan kami, Indonesia lekas sembuh,” tutup Firdaus. (*red/smsi)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini