BADUNG, KABARTERKINI.co.id – Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional adalah investasi, bukan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang hanya berkontribusi sekitar 15 persen. Oleh karena itu, ia meminta jajaran Polri turut serta mengawal investasi hingga bisa direalisasikan.
“APBN itu hanya mempengaruhi kurang lebih 15 hingga 18 persen pertumbuhan ekonomi nasional. Artinya apa? 85 persen perputaran uang, pertumbuhan ekonomi ada di swasta atau BUMN. Jadi kalau ada yang ganggu investasi di daerah, Polri harus kawal dan dampingi. Agar setiap investasi betul-betul bisa direalisasikan. Karena kunci penggerak ekonomi kita ada di situ,” kata Jokowi -biasa disapa- dihadapan Kepala Kesatuan Wilayah (Kasatwil) Polri di Candi Ballroom, Hotel The Apurva Kempinski, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, dikutip BPMI Setpres, Jumat 3 Desember 2021.
Sekarang ini, sambung Kepala Negara, investasi tidak hanya di Jawa, tetapi juga di luar Jawa. Malahan investasi di luar Jawa justru lebih banyak, sekitar 51,7 persen. Dibandingkan Jawa yang berkontribusi sekitar 48 persen.
“Investasi yang sudah ada, investasi baru berproses, maupun investasi baru datang, tolong di jaga. Saya sudah titip ke Kapolri, jika ada kapolda yang tidak bisa menjaga, diperingatkan. Sulit, tidak bisa mengawal, tidak bisa menyelesaikan berkaitan agenda besar negara kita, maaf saya keras, ngomong keras, tidak bisa, ya diganti,” pesan Jokowi.
Perekonomian Indonesia saat ini, sambungnya, telah mulai merangkak naik, setelah sebelumnya berada pada posisi minus akibat pandemi Covid-19. Di kuartal IV pada 2020, ekonomi nasional masih minus 2,19 persen, di kuartal I pada 2021 sudah mulai membaik ke minus 0,74 persen.
Bahkan, di kuartal II pada 2021, ekonomi Indonesia melompat sekitar 7,07 persen. Pada Juli, varian Delta merebak sehingga pemerintah menerapkan pembatasan mobilitas masyarakat yang membuat perekonomian nasional turun menjadi 3,51 persen.
“Saya berharap, perekonomian nasional pada kuartal keempat 2021 bisa tumbuh di kisaran angka 4,5 sampai 5,5 persen. Kalau pengendaliannya masih seperti ini, pada 2022, inilah kebangkitan ekonomi akan kelihatan, misalkan kondisi, situasi seperti yang kita hadapi sekarang, dan motor penggerak dari pertumbuhan ekonomi adalah investasi,” pungkasnya.
Turut hadir mendampingi Jokowi dalam acara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, dan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo. (*andi surya)