Kabarterkini.co.id, Natuna – Asisten II Setda Natuna Tasrif Amran secara resmi membuka kegiatan Konsultasi Publik tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) Pembangunan Pasar Ikan Modern di Ranai, Natuna. Pembukaan kegiatan terselenggara di ruang pertemuan Hotel Natuna, Rabu pagi 12 Februari 2020.
Menurut Tasrif, Pemerintah Jepang akan memberi bantuan dana hibah pada tahun ini. Bantuan dana hibah diserahkan, melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI untuk membangun Pasar Ikan Modern di Ranai.
Sebelum tahapan pembangunan fisik, KKP telah menandatangani naskah hibah dan memulai berbagai kajian dibutuhkan, salah satu tentang Amdal. Jadi Pemerintah Kabupaten Natuna harus mempersiapkan segera Amdal itu, melalui kajian akademis.
“Kita harus bersinergi, agar kajian Amdal ini segera terealisasi,” kata mantan Kepala Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Natuna itu. “Sehingga dana hibah itu, dapat segera dimanfaatkan.”
KKP RI, sambungnya, tetap berkomitmen membangun Natuna, dari sektor perikanan. Dari pembangunan Pelabuhan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Selat Lampa, kini dana hibah dari Jepang untuk membangun Pasar Ikan Modern di Ranai.
“Kepedulian Pemerintah Jepang melalui KKP, harus kita apresiasi,” kata Tasrif. “Semua itu, demi meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama para nelayan dan pelaku bisnis perikanan.”
Kasubdit Kelembagaan dan Perlindungan Nelayan Dinas Kelautan dan Perikanan Kepulauan Riau Mahrus dalam sambutan mengatakan, kegiatan konsultasi rencana pembangunan pasar ikan membutuhkan Amdal, karena harus dilakukan reklamasi pantai. Sedangkan izin reklamasi dikeluarkan KKP RI.
“Konsultasi publik bagian dari rangkaian memperoleh izin Amdal. Kami harap semua pihak memberi saran dan masukan,” kata Mahrus. “Karena Detail Enginering Desain (DED) paling lama enam bulan. Jadi pada Oktober 2020 ini bisa mulai dikerjakan.” (*andy surya)
