Jangan Urus Pendapatan Perusahaan Media Massa Lain

0
189
BERITA media digital

Oleh: Andi Surya

PERUSAHAAN media massa tidak akan pernah mengurus keuangan atau pendapatan perusahaan media massa lain. Hal itu jelas, semua lini mengetahui dan sepaham. Perusahaan media massa satu dengan perusahaan media massa lain, mempunyai manajemen sendiri, agar produknya laku terjual atau bekerjasama dengan pelanggannya, baik di instansi pemerintahan maupun swasta.

Apapun jenis produk media massanya, dari media cetak, siber, penyiaran dan sebagainya. Karena setiap perusahaan media massa menjual harga produknya bervariasi, dan itu rahasia perusahaan mereka. Tidak mungkin perusahaan media massa lain, ikut campur dengan harga atau pendapatan media massa lain.

Jika ada yang mau mengetahui, harga atau pendapatan perusahaan media massa lain, sangat lucu, dan tidak pernah terjadi di dunia jurnalistik, termasuk di Indonesia, dari era dahulu hingga kini. Lalu, instansi pemerintahan maupun swasta sebagai pelanggan mempunyai hak tolak, atau hak tidak mau bekerjasama.

Sebab mereka punya uang atau anggaran, mau membeli atau tidak produk jurnalistik suatu perusahaan media massa. Trik, supaya mereka mau bekerjasama, perusahaan media massa, dari sekelas redaksi, perwakilan atau biro, harus pandai melobi, selama tidak melanggar hukum, seperti memaksa, mengancam dan lainnya.

Trik-trik mencari pelanggan atau bekerjasama ini, merupakan kepandaian perusahaan media massa itu. Tidak mungkin perusahaan media massa satu, akan mengajarkan trik-trik ini ke perusahaan media massa lain. Artinya, perusahaan media massa ingin mendapatkan pelanggan sebanyak-banyaknya, harus mempunyai kiat-kiat tertentu. Sehingga pelanggan berkeinginan membeli produk jurnalistik dihasilkan perusahaan media massa.

Yang pasti, kiat umum, produk jurnalistik perusahaan media massa itu, harus mempunyai pembaca cukup besar, biasa media cetak harian atau media siber, pemenangnya. Karena mempunyai jangkauan luas, dan link-link tertentu, sehingga produk dihasilkan, berupa sebuah karya jurnaliatik menjadi viral dan diketahui khalayak ramai.

Cara penulisan bagus, dan memahami trik-trik penulisan sesuai Kode Etik Jurnalistik dan Undang-Undang Pokok Pers, agar banyak orang berkeinginan membaca beritanya. Sebab persaingan produk berita, semakin ketat. Puluhan ribu berita setiap hari dipublikasi perusahaan media massa di seluruh Indonesia dan tidak mungkin akan dibaca, jika cara penulisan kurang bagus, tidak memahami letak huruf besar serta tanda baca.

Mengingat pembaca itu, berniat membaca, ketika bahan bacaan, mudah dicerna, dan tidak memusingkan kepala. Inti dari catatan ini, jangan pernah mengurus pendapatan perusahaan media massa lain. Teruslah berkarya dalam penulisan. Profesionalitas dalam penulisan akan muncul sendiri, seberapa lama Anda bergelut di dunia jurnalistik.

Istilahnya, tidak mungkin pendapatan hasil tangkapan ikan seorang nelayan telah lama ke laut akan sama dengan nelayan baru memulai menjadi nelayan. Mengingat nelayan telah profesional, lebih memahami seluk beluk terumbu karang, dan memahami kapan ikan selalu berkumpul.

Jadi jangan pernah iri dengan pendapatan orang lain, porsi diberikan Tuhan Maha Esa tetap berbeda, antara satu dengan lainnya. Jadi hentikan kasak kusuk mengurus pendapatan perusahaan media massa lain. Kita urus perusahaan media massa sendiri, lobi santun pastikan instansi pemerintahan atau swasta mau berlangganan. ****

(Penulis: Pimpinan Perusahaan KABARTERKINI.co.id)

Update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari KABARTERKINI.co.id. Ayo bergabung di Facebook dan Instagram KABARTERKINI.co.id, atau klik link https://www.kabarterkini.co.id

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini