kabarterkini.co.id, BATAM – Tokoh Masyarakat Kepulauan Riau (Kepri) Idris Zaini dalam pres rilis di Grup WhatsApp UKW Batam merasa tidak senang mendengar Pejuang Pembentukan Provinsi Kepri H. Huzrin Hood di “usir” dari tempat duduk VVIP ke tempat duduk biasa, atau masyarakat umum oleh oknum Protokoler Setwan DPRD Kepri.
Kejadian tidak elok itu terjadi dalam acara pelantikan anggota DPRD Kepri Periode 2019-2024 di Balairung Raja Khalid DPRD Kepri, Dompak,Tanjungpinang, Senin 9 September 2019.
“Saya sulit percaya mendengar informasi tentang kejadian itu,” tulis mantan DPD RI tersebut, Kamis 12 September 2019. “Dari informasi ini, saya cari kebenaran. Ternyata memang terjadi.”
Lalu, pikirannya melayang entah kemana. Seribu tanda tanya. Antara percaya dan tidak percaya. Apakah oknum Protokol Setwan Kepri itu, tidak mengenal Huzrin Hood? Atau ia kenal, tapi tidak peduli.
“Setiap acara penting apapun, Bang Huzrin senantiasa mendapatkan tempat duduk sederetan tokoh penting atau pejabat penting,” tegasnya. “Hal itu berlaku, dari Gubernur Kepri pertama, Ismeth Abdullah.”
Sebenarnya, tanya Idris, apa terjadi di Negeri Melayu berjuluk Gurindam 12 ini. Atau sopan santun terkikis dengan dekatnya Pilkada Kepri 2020. Sehingga oknum-oknum tertentu tidak siap bersaing, membuat strategi mempermalukan, menghilangkan rasa hormat, kebersamaan, kesantunan, etika dan moral demi kemenangan kelompoknya.
Akibat perlakuan oknum Protokol Setwan Kepri terhadap Tokoh Sentral Badan Perjuangan Pembentukan Provinsi Kepri (BP3KR) H Huzrin Hood, ia kini tinggal di Jakarta, dari kemarin hingga saat ini terus mendapat telepon dari sejumlah masyarakat Kepri. Mereka mempertanyakan sikap BP3KR, karena tokoh sentralnya dipermalukan dan direndahkan.
“Mereka marah, dan siap protes, atau demo, tapi saya larang,” kata Idris. “Selaku Sekretaris Jenderal BP3KR, saya memang harus ambil sikap tegas terhadap peristiwa itu,” katanya, sambil menambahkan, ia langsung menghubungi Pimpinan DPRD Kepri lama, Jumaga Nadeak. Dalam pembicaraan, Nadeak secara pribadi memohon maaf atas kejadian itu. (*red)