LINGGA, KABARTERKINI.co.id – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad kembali melanjutkan rangkaian kunjungan kerja di Kabupaten Lingga. Sebelumnya, Rabu kemarin, ia mengunjungi Kecamatan Senayang, Daik Lingga dan Dabo Singkep dalam rangka penyerahan bantuan bagi mubaligh se-Kepri. Kini, Kamis 8 Desember 2022, meresmikan Jembatan Anak Emas Desa Marok Tua, Kecamatan Singkep Barat.
Tampak masyarakat Desa Marok Tua sangat antusias dengan kedatangan Ansar. Yang ditandai meriahnya penyambutan, serta iringan tabuh gendang, atraksi silat dan taburan beras kunyit. Mulai dari ujung jembatan terlihat deretan masyarakat.
Semakin ramai masyarakat di lokasi panggung seni Desa Marok Tua. Dari anak-anak hingga orang dewasa tumpah ruah. Mereka tidak peduli saat hujan turun rintik-rintik. Karena ingin menyaksikan Ansar meresmikan Jembatan Anak Emas Desa Marok Tua.
Peresmian itu ditandai penandatanganan prasasti oleh mantan anggota DPR RI itu. Di ujung jembatan, istri Ansar, Dewi Kumalasari memotong pita, sebagai tanda diresmikannya pemakaian Jembatan Anak Emas Desa Marok Tua.
Terkait pembangunan akses infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi, Pemprov Kepri memberikan perhatian dalam pembangunan jembatan dan jalan. Hal ini tertuang dalam alokasi anggaran 2022, dengan total sekitar Rp219 miliar. Yang tersebar di tujuh kabupaten/kota se-Kepri.
Untuk Kabupaten Lingga, anggaran kegiatan pembangunan jalan dan jembatan sekitar Rp26,5 miliar. Sedangkan Jembatan Anak Emas Desa Marok Tua dengan anggaran sekitar Rp8,7 miliar. Jembatan ini memiliki panjang 175 meter dan lebar 4,5 meter. Dapat dilalui kendaraan roda empat dari dua arah.
“Saya berharap agar masyarakat dapat memanfatkan jembatan ini untuk memudahkan aktivitas pendidikan, aktivitas kesehatan dan aktivitas ekonomi. Jika aksesbilitas terbuka, ekonomi akan lebih baik dan tentunya masyarakat bisa jadi lebih sejahtera,” kata Ansar.
“Tidak lupa, saya ucapkan selamat kepada masyarakat Desa Marok Tua, karena telah diresmikan jembatan yang spektakuler dan cantik pada hari ini. Semoga jadi ikon percepatan ekonomi. Pelihara dan jaga jembatan dengan baik serta mari bersama jaga kebersihannya,” katanya lagi.
Selain itu, Ansar mengucapkan terimakasih kepada Mantan Gubernur Kepri sebelumnya, yakni H. Isdianto. Sebab pembangunan Jembatan Anak Emas Desa Marok Tua dimulai di masa kepemimpinan beliau. Ucapan senada ia sampaikan kepada Kajati Kepri Gerry Yazid yang ikut mendampingi selama kunjungan kerja di Kabupaten Lingga.
“Jembatan yang terbangun dengan bagus dan kokoh di desa kita ini tidak lepas andil dari Kejaksaan. Yang terus memberikan pengawasan penuh dari perencanaan hingga pembangunan dilakukan kontraktor. Agar tidak kerjakan asal-asalan dalam membangun. Terimakasih Pak Kajati atas pengawasannya,” ujar Ansar.
Sementara, Pemprov Kepri bukan hanya membangun infrastruktur jalan dan jembatan di Lingga, akses telekomunikasi tetap prioritas. Oleh karena itu di Kecamatan Singkep Barat, Pemprov Kepri membangun 3 Base Transceiver Station (BTS)
“Dari 77 BTS sebagai penguatan jaringan daerah terluar dan terdepan, untuk di wilayah Lingga terdapat 28 titik BTS dan 3 antaranya untuk wilayah Singkep Barat, yaitu 1 BTS di Marok Tua, 1 BTS di Marok serta 1 Pulau Berhala,” kata Ansar.
Beberapa program unggulan 2023, tidak luput dari penyampaiannya, antara lain, menganggarkan pertanggungan BPJS Ketenagakerjaan bagi nelayan kapal 1 sampai dengan 5 GT. Jumlahnya 38 ribu keluarga nelayan. Sehingga mereka terlindungi BPJS jika terjadi kecelakaan saat mencari nafkah di laut.
“Bagi nelayan dipekerjakan pengusaha ikan, kita wajibkan memproteksi dengan BPJS Ketenagakerjaan. Supaya tercover jika mendapat kecelakaan kerja. Sedangkan pekerja rentan, kita jamin BPJS Ketenagakerjaan. Mungkin kedepan akan ada pekerja rentan lain yang akan kita bantu BPJS Ketenagakerjaan,” kata Ansar.
Terakhir ia mengajak masyarakat memanfaatkan program kredit senilai Rp20 juta dengan bunga 0 persen bagi UMKM Kepri. Program ini hasil kerjasama antara Pemprov Kepri dengan Bank Riau Kepri Syariah.
“Tahun depan akan kita tingkatkan lagi anggarannya menjadi Rp40 miliar yang ditujukan bagi 20.000 UMKM Kepri. Sepertinya program ini perlu disosialisasikan kembali karena belum semua masyarakat mengetahuinya,” pungkas Ansar. (*juwono/humas)
Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari KABARTERKINI.co.id. Mari bergabung di Facebook dan Instagram KABARTERKINI.co.id