KARIMUN, KABARTERKINI.co.id – Ketua Lembaga Melayu Serumpun (LMS) Provinsi Kepri Datuk Azman Zainal angkat bicara tentang gejolak di Pulau Rempang, Kota Batam. Gejolak terjadi karena sekitar sepuluh ribuan masyarakat Rempang menolak tanahnya di gusur Pemerintah Kota Batam.
Dalam rencana, Pemerintah Kota Batam akan membangun Pulau Rempang, Pulau Galang dan Pulau Galang Baru sebagai kawasan perdagangan, jasa, industri dan pariwisata. Otomatis tanah masyarakat Rempang harus dibebaskan.
“Kita berharap, Pemerintah Kota Batam dengan masyarakat Rempang bisa duduk semeja, mencari solusi terbaik. Sehingga kawasan itu, seperti biasa, selalu kondusif,” kata Azman saat ditemui di Sungai Lakam, Kabupaten Karimun, Sabtu 2 September 2023.
Sementara, sambungnya, puluhan ribu warga Pulau Rempang itu, berharap Presiden RI Joko Widodo dan DPR RI membatalkan rencana pembangunan kawasan perdagangan di tempat mereka. Sebab secara hukum, tanah mereka legal atau sah, seharusnya dilindungi negara.
“Puluhan warga itu, sudah tinggal secara turun temurun di Pulau Rempang. Biarlah mereka hidup tenang dan damai. Jangan di usik tanah mereka notabene tanah Melayu,” kata Azman mengakhiri. (*afrizal)
Update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari KABARTERKINI.co.id. Ayo bergabung di Facebook dan Instagram KABARTERKINI.co.id, atau klik link https://www.kabarterkini.co.id