kabarterkini.co.id, Natuna – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Natuna Masa Bakti 2011 – 2015, melalui Laporan Keuangan 2014, menerima bantuan dari Pemerintahan Kabupaten Natuna melalui Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Natuna sebesar Rp6,3 milyar.
Sementara dalam Rekapitulasi Laporan Surplus, organisasi persatuan olahraga kabupaten kepulauan perbatasan di tengah negara Asean ini menulis punya anggaran sekitar Rp6,406 milyar.
Sedangkan, anggaran bantuan diterima sebesar Rp6,3 milyar, dipergunakan KONI Natuna, untuk biaya operasional selama setahun, terdiri dari belanja sekretariat sekitar Rp465 juta. Dengan rincian: biaya gaji dan insentif sekitar Rp29,6 juta. Honorarium/uang saku sekitar Rp5,952 juta. Uang lembur Rp1,950 juta.
Biaya perlengkapan kantor sekitar Rp16,690 juta. Biaya listrik sekitar Rp5,032 juta. Biaya air sekitar Rp1,348 juta. Biaya telepon dan faksimili sekitar Rp11,555 juta. Biaya internet sekitar Rp752 ribu. Biaya langganan surat kabar/majalah sekitar Rp1,920 juta.
Biaya iklan sekitar Rp2,115 juta. Biaya ATK sekitar Rp3,2 juta. Biaya dokumentasi dan publikasi sekitar Rp645 ribu. Biaya cetak/penggandaan sekitar Rp1,143 juta. Biaya premi asuransi sekitar Rp4,405 juta.
Biaya service kenderaan sekitar Rp21,850 juta. Biaya penggantian suku cadang kenderaan sekitar Rp765 ribu. Biaya bahan bakar minyak sekitar Rp2,917 juta. Biaya sewa gedung/kantor sekitar Rp100 juta.
Biaya sewa mobilitas sekitar Rp4,186 juta. Biaya sewa peralatan dan mesin sekitar Rp200 ribu. Biaya makan dan minum sekitar Rp19,6 juta. Biaya perjalanan dinas sekitar Rp138 juta. Biaya transportasi dan akomodasi sekitar Rp78,5 juta.
Biaya bantuan kontingen sekitar Rp950 ribu. Biaya pembinaan wasit/atlit sekitar Rp800 ribu. Biaya pemeliharaan gedung/kantor sekitar Rp6,157 juta. Biaya pemeliharaan peralatan dan mesin sekitar Rp3,189 juta.
Belanja kegiatan/kompetisi diperuntukan bagi Panitia Porprov III 2014 di Karimun, sekitar Rp2,489 milyar. Belanja pembinaan dan bantuan keuangan (pengcab olahraga-red) sekitar Rp3,089 milyar. Belanja investasi peralatan dan mesin sekitar Rp24 juta. Jumlah surplus, sekitar Rp328 juta.
Rekapitulasi Laporan Aset, peralatan Kantor KONI Natuna 2014, Notebook Lenovo, tak dijelaskan berapa unit, harga sekitar Rp6,8 juta. Kursi hidrolik 3 unit, harga sekitar Rp7,250 juta. TV LED Sharp 1 unit, harga sekitar Rp3 juta. Mobeler meja/kursi 1 unit, harga sekitar Rp7 juta.
Yang menjadi pertanyaan, apakah catatan Laporan Keuangan KONI Natuna 2014, dipergunakan semestinya? Hanya aparat penegak hukum, Kepolisian atau Kejaksaan punya wewenang memeriksa. (*andi surya)