NATUNA, KABARTERKINI.co.id – Bupati Natuna Wan Siswandi dan wakilnya, Rodhial Huda tetap hadir menemani masyarakatnya yang tertimpa bencana longsor di Kampung Genting, Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan. Otomatis masyarakat tidak merasa ditinggalkan.
Selain terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten, Wan Siswandi dan Rodhial Huda (WSRH), singkatan nama mereka saat Pilkada pada 2019 lalu, tidak segan-segan turut mengevakuasi para korban meninggal dunia. Slogan, pemerintah selalu hadir di tengah-tengah rakyatnya, bagai di terapkan WSRH.
“Ya, Pak Bupati sempat menghubungi saya, sambil bertanya, apakah tidak masalah, jika dia dengan Pak Wabup terus berada di Serasan, hingga bencana longsor selesai di tangani?” kata Kepala BPKAD Natuna Suryanto pada sejumlah awak media di depan kantornya, Rabu 15 Maret 2023.
Menurut Yanto -sapaan akrabnya, tidak masalah. Karena jadwal atau agenda kerja penting di pemerintahan daerah, bisa ditangani. Kini agenda paling penting mengevakuasi korban selamat dan meninggal dunia akibat tanah longsor Serasan.
“Kami di kantor pemerintahan daerah terus siaga memantau perkembangan tanah longsor Serasan. Apa kebutuhan di perlukan Pak Bupati dan Pak Wabup untuk korban, kami siap laksanakan?” kata Yanto singkat.
Awal bencana tanah longsor di Kampung Genting, Desa Pangkalan bermula pada Senin siang 6 Maret kemarin. Penyebabnya, selama beberapa minggu hujan tidak berhenti mengakibatkan sebagian tanah Gunung atau Bukit Jemenang longsor ke bawah.
Otomatis rumah di sekitar kaki bukit Kampung Genting, tertimbun. Mendengar kabar itu, WSRH bersama Kapolres Natuna AKBP Nanang Budi Santosa serta lainnya, berangkat menggunakan MV Indra Perkasa159 dari Pelabuhan Penagi, Kota Ranai berlayar ke Serasan. Meski cuaca sore itu tidak bersahabat, namun niat kuat membantu korban tragedi tanah longsor Serasan mengalahkan rasa takut WSRH.
Rilis Pos Komando Penanganan Darurat Bencana Kecamatan Serasan dan Serasan Timur pada Selasa 14 Maret 2023, pukul 20:00 WIB, kondisi cuaca cerah.
– Data korban meninggal 50 orang (49 terindetifikasi, 1 belum).
– Korban hilang 4 orang.
– Korban luka berat 4 orang (3 dirawat di Kalimantan, 1 dirawat di Ranai).
Data Pengungsi :
– PLBN Serasan: 340 orang.
– Desa Batu Berian: 45 orang.
– Desa Payak: 552 orang.
– Desa Tanjung Setelung: 256 orang.
– Desa Jermalik: 50 orang.
– Desa Arung Ayam: 196 orang.
– Kampung Air Nusa: 389 orang.
– Kampung Air Ringau: 243 orang.
– Kampung Pelimpak: 463 orang.
– Kampung Hilir: 63 orang.
– SMA Negeri 1 Serasan: 238 orang.
Total pengungsi: 2.835 orang.
– Rumah terdampak: 100 unit.
Sementara Serasan terpisah lautan dari Kota Ranai, Ibukota Kabupaten Natuna. Kecamatan kepulauan, berbatasan langsung dengan Sematan, Malaysia itu, hanya dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi laut, sekitar 7 hingga 12 jam perjalanan dari Kota Ranai. (*andi surya)
Update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari KABARTERKINI.co.id. Ayo bergabung di Facebook dan Instagram KABARTERKINI.co.id, atau klik link https://www.kabarterkini.co.id