TANJUNGPINANG, KABARTERKINI.co.id – Meski pun 33 tahun berlalu, pertemanan tidak pernah lekang oleh waktu. Mereka sering berkumpul, seolah-olah tidak ada dinding penyekat. Padahal usia tidak muda lagi, mereka tetap saling bersilahturahmi.
Alumni 1987 SMP Negeri 7 Tanjungpinang, punya cerita. SMP berada di kilometer Batu Sembilan, pada tahun itu, dianggap sekolah paling terjauh. Para pelajar, rata-rata tinggal di Kota Tanjungpinang, terpaksa berjibaku bersama naik mobil Box, nama keren dari mobil truck milik salah satu instansi militer di Tanjungpinang.
Karena acap satu mobil, sehingga para pelajar itu, bagai bersaudara. Hingga 33 tahun berlalu, persaudaraan itu seakan-akan tidak terpisahkan. Tawa ceria saat berkumpul bersama, baik melalui Grup WhatsApp hingga pertemuan rutin di Tanjungpinang.
“Saya terpaksa pagi-pagi berangkat dari Batam naik speedboat perdana dari Pelabuhan Punggur,” kata Agusman, salah seorang alumni 87 SMPN 7 Tanjungpinang, Sabtu 27 Juni 2020. “Biar cepat sampai ke Tanjungpinang.”
Di Tanjungpinang, Agus akan segera ke rumah temannya, Raja Farida di perumahan Batu Sembilan. Di rumah itu, sebagai titik kumpul kawan-kawan alumni 87 SMPN 7 Tanjungpinang.
“Hari ini, kami mau makan rujak bersama,” timpal Agustina, rekan Agusman. “Masih menunggu kawan-kawan lain, sebentar lagi datang,” sambung Raja Farida, diamani Susi dan rekan lain.
Menurut Erlan, salah seorang alumni putih biru itu, kumpul bersama atau silahturahmi ini, tidak pakai jadwal alias selalu mendadak. Lokasi pertemuan pun, di tetapkan mendadak. Yang penting bisa jumpa kawan-kawan lama.
“Kadang kami mengadakan pertemuan sambil tamasya tempat wisata,” terang Susi. “Intinya, kami ingin terus bersaudara, tidak terpisahkan ruang dan waktu,” pungkasnya. (*andi surya)