NATUNA, KABARTERKINI.co.id – Buah susu, buah asli hutan Ranai, Natuna yang harus dilestarikan sebagai Argo Wisata Buah Natuna. Ketika sudah ranum, terasa manis dan sedikit asam saat di santap itu, tidak pernah dikembang biakan masyarakat petani kabupaten kepulauan di tengah negara Asean ini.
“Buah susu tumbuh sendiri, di kebun milik saya. Dari kecil, kami sebut namanya itu,” kata Johar, warga Desa Limau Manis, Kecamatan Bunguran Timur Laut, Natuna, Kepulauan Riau, pada KABARTERKINI.co.id di Kedai Kopi Ayong, Jalan Hang Tuah, Ranai, Ahad siang 22 Agustus 2021. “Di kebun saya hanya tumbuh satu batang.”
Buah susu, sambung Joe -sapaan akrabnya- hanya setahun sekali berbuah. Semula sempat ia tebang, sebab dahannya mengganggu pohon durian. Tapi karena tetap tumbuh beberapa lama di tebang dahannya, kini ia pelihara atau jaga.
“Buah ini mulai di pelihara, setelah saya posting di media sosial,” ungkap anggota BPD Limau Manis itu. “Banyak kawan-kawan di Pulau Jawa, minta dikirim bibitnya, untuk di kembang biakan.”
Mengingat buah susu, buah langka dan tumbuh sendiri, Joe tidak paham cara mengembang biaknya. Kemarin ia coba mencangkok dahannya. Semoga usahanya ini berhasil.
“Kalau kita ambil biji buah susu dan ditanam, pasti lama tumbuhnya,” kata Joe. “Jadi saya cangkok. biar cepat berkembang biak buah langka itu.” (“red)