TANJUNGPINANG, KABARTERKINI.co.id – Gubernur Kepri Ansar Ahmad membuka secara resmi sekaligus menjadi keynote speaker dalam Seminar Nasional di gelar Universitas Batam (Uniba) di Balairung Wan Seri Beni, Dompak, Kota Tanjungpinang, Jumat 3 Maret 2023. Seminar bertema, “Peluang Investasi dan SDM Lokal di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Free Trade Zone (FTZ) pasca berlakunya UU Cipta Kerja”.
Sementara Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI Jerry Sambuaga sebagai keynote speaker secara daring. Uniba juga menghadirkan pembicara profesional dan ahli, antara lain Direktur Utama Bank Riau Kepri Syariah Andi Buchari serta Ketua Kamar Dagang dan Industri Kepri Akhmad Ma’ruf Maulana. Acara dipandu Kepala BPSDM Kepri, Sardison.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad dalam paparan menyampaikan materi tentang Optimalisasi Pemanfataan KEK dan FTZ untuk investasi dan SDM di Kepri. Yang diawali dengan gambaran umum Provinsi Kepri yang dibentuk berdasarkan UU Nomor 25 Tahun 2002 yang disahkan pada 24 September 2002 dan mulai operasional 1 Juli 2004.
Kemudian, visi Pemprov Kepri yakni “Terwujudnya Kepri yang Makmur, Berdaya Saing, dan Berbudaya”. Lalu dari lima misi Pemprov Kepri yang berkaitan dengan seminar kali ini adalah “Mewujudkan Kualitas SDM Berkualitas, Sehat, dan Berdaya Saing dengan Berbasiskan Iman dan Taqwa.
“Indikator kinerja makro Pemprov Kepri yang terdiri dari Indeks Pembangunan Manusia, Angka Kemiskinan, Angka Pengangguran, Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan per Kapita, dan Ketimpangan Pendapatan atau GINI Ratio,” kata Ansar.
“Dari indikator kinerja makro ini menunjukkan trend yang baik dan positif disebabkan pasca pandemi Covid-19, geliat ekonomi semakin tumbuh di Kepri. Sejumlah indikator makro Provinsi Kepri juga lebih baik dari capaian nasional,” kata Ansar lagi.
Kemudian bicara mengenai investasi dan daya saing di Kepri, menurutnya, terjadi penurunan realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Hal ini disebabkan pada KEK di Kepri, investor berinvestasi dengan nilai terbesarnya pada 2020 dan 2021. Lalu pada 2022 berorientasi pada perluasan investasi tersebut.
“Dari segi daya saing daerah, skor Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) Kepri mencapai angka 3,36 pada 2022. Ini lebih baik dari Nasional (3,26). Dari 12 pilar komponen IDSD, di Kepri hanya 4 pilar yang berada di bawah skor nasional. Skor dibawah ini akan kita perbaiki dan intervensi agar lebih baik ke depannya,” kata Ansar.
Upaya mengoptimalisasikan KEK dan FTZ, tambahnya, menjadi salah satu lokomotif pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan dan daya saing daerah dan akan menyerap tenaga kerja cukup besar dan mengurangi angka penganggguran. (*juwono)