Bersama Gubernur Kepri, Presiden RI Lepas Ekspor SGA Perdana di PT BAI Bintan

0
545
PRESIDEN Republik Indonesia Joko Widodo melepas ekspor perdana smelter grade alumina (SGA), hasil produksi PT BAI

BINTAN, KABARTERKINI.co.id – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melepas ekspor perdana smelter grade alumina (SGA), hasil produksi PT Bintan Alumina Indonesia (BAI). Pelepasan berlangsung di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang, Kabupaten Bintan, Selasa 25 Januari 2021.

Bersama Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad dan sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, Jokowi -biasa disapa- menekan sirine sebagai tanda melepaskan kapal Ocean Spring yang membawa eskpor alumina perdana di tahun 2022.

Ekspor SGA hasil produksi PT Bintan Alumina Indonesia ini merupakan hasil dari inisiasi Jokowi yang saat ini berkonsentrasi untuk melakukan hilirisasi industri dengan mengurangi ekspor bahan alam mentah atau raw material.

“Saya datang ke Bintan khusus untuk melihat bagaimana pembangunan PT Bintan Alumina Indonesia, dan saya kaget ternyata sudah sebesar ini,” ujar Kepala Negara.

Dengan mempercepat industri pengolahan bahan mentah menjadi bahan setengah jadi, Jokowi meyakini hal tersebut akan mampu membuka jutaan lapangan pekerjaan, sekaligus mengurangi defisit neraca perdagangan Indonesia.

“Ini yang dibutuhkan rakyat sekarang, terbukanya lapangan pekerjaan,” katanya sambil mengingatkan hilirisasi industri dilakukan dengan memanfaatkan alih teknologi, diiringi dengan pemanfaatan hasil alam yang berkelanjutan.

Indonesia saat ini, menurut Jokowi, dituntut untuk mengubah aktivitas perkenomian yang sebelumnya mengandalkan komoditas dan konsumsi, untuk kemudian masuk ke hilirisasi dan kemudian industrialisasi.

“Pola pikir kita memang harus di rubah. Indonesia harus menjadi negara industri kalau kita mau maju,” kata Jokowi.

Gubernur Kepri Ansar mengatakan Pemerintah Provinsi Kepri bersama-sama dengan pemerintah pusat terus berupaya menggali potensi yang dapat dijadikan pendapatan bagi daerah dan devisa bagi negara dari sektor pertambangan dan perindustrian. Posisi strategis Kepri menjadi daya tarik dan modal utama yang layak untuk dikelola dan dikembangkan baik oleh pemerintah maupun swasta.

“KEK juga dapat menjadi magnet serta daya tarik investasi karena didukung dengan penyediaan infrastruktur serta pemberian fasilitas dan insentif untuk kemudahan berinvestasi,” ujar Ansar.

Jadi ia berharap dengan kehadiran Presiden Jokowi maka PT BAI terus menjalankan proyek-proyeknya sesuai dengan apa yang sudah di rencanakan sebelumnya. Pemerintah Provinsi Kepri akan terus mendukung perkembangan dan pembangunannya.

“Semoga kehadiran KEK Galang Batang di Provinsi Kepri dapat menumbuhkan iklim investasi yang positif dan kondusif,” kata Ansar.

Untuk diketahui, PT BAI adalah Badan Usaha Pembangunan dan Pengelola KEK Galang Batang di Bintan, Provinsi Kepri. Pada ekspor hari ini, Jokowi melepas ekspor alumina sejumlah 21.000 ton yang bernilai 100 miliar US dollar.

Sebelumnya, PT BAI telah melakukan ekspor perdana pada Juli 2021. Sebanyak 25.000 ton bubuk alumina  dikapalkan dalam ekspor perdana ke Malaysia melalui pelabuhan KEK Galang Batang.

Hingga kuartal I tahun 2021, PT BAI telah merealisasikan investasi sebesar Rp14 triliun di KEK Galang Batang. Tenaga kerja yang sudah terserap sekitar 4.000 orang. Investasi itu digunakan untuk membangun refinery alumina kapasitas 1 juta ton per tahun, pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), water reservoir, pelabuhan, coal gas plant, dan pembangunan kawasan.

Lalu hingga akhir 2021, nilai investasi diperkirakan akan meningkat menjadi Rp17 triliun. PT BAI saat ini sedang melakukan pembangunan refinery alumina plant kedua, sehingga nantinya kapasitas produksi menjadi 2 juta ton pertahun. (*juwono)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini