
kabarterkini.co.id, ANAMBAS – “Oh, beliau, Dandim Natuna, ya?,” tanya Agung (31), salah seorang warga Desa Batu Berapit, Kecamatan Jemaja, Kepulauan Anambas, setengah berbisik pada awak media, Jum’at 25 Oktober 2019. “Saya kira Babinsa baru bertugas, tak tahunya pejabat penting.”
Wajar Agung salah mengira, lantaran Dandim 0318/Natuna Letkol (Czi) Ferry Kriswardana, tiba-tiba menyambangi rumah sederhananya, yang terbuat dari kayu tampak hampir lapuk termakan usia.
Lalu, duduk diteras pondok mungil berukuran sekitar 4×6 meter persegi, yang selama ini melindungi bapak anak satu itu, bersama keluarganya dari teriknya matahari dan guyuran air hujan.
Rasa senang bercampur haru, tak mampu disembunyikan Agung bersama istri serta tetangganya. Tanpa persiapan khusus, lelaki yang keseharian berprofesi sebagai petani itu, menyambut hangat kedatangan Dandim beserta rombongan.
“Nggak nyangka Bang, beliau sudi mampir kerumah kami, tanpa ada persiapan apa-apa,” kata Agung lagi sambil mengusap kepalanya yang mengenakan topi.
Dengan berselimut rasa sungkan, Agung pun menjawab sederat pertanyaan diajukan Letkol Ferry Kriswardana. Mulai dari kondisi kehidupan masyarakat Desa Batu Berapit, hingga kendala dialami selama ini.
Obrolan pun melahirkan keakraban. Dalam kesempatan itu, Agung bersama masyarakat lain melontarkan komentar positif atas program TNI ke daerahnya.
Ya, kali ini Kodim 0318/Natuna memilih Desa Batu Berapit sebagai lokasi program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 106.
Sasaran utama program pembangunan fisik, berupa pembukaan jalan antara Desa Mampok menuju Desa Air Biru, sepanjang 2000 meter.
Menurut Ferry, pembukaan jalan menembus hutan belantara, bukit dan lembah itu, sudah lama diimpikan masyarakat dari tiga desa yang menjadi target sasaran TMMD 2019.
Pasalnya, selama ini masyarakat dari ketiga desa terisolir itu, harus rela bertaruh nyawa membelah lautan agar bisa menyambung tali silahturahmi ke desa lain.
Dengan dibukanya jalan itu, ratusan masyarakat Desa Mampok, Desa Air Biru dan Desa Batu Berapit kembali merasakan sepercik perhatian, dari negara yang menjadi sandaran mereka selama ini.
“Selama ini masyarakat sangat memerlukan jalan tembus itu. Agar kedepan tak lagi menyeberang laut, jika hendak ke pusat pemerintahan Kecamatan Jemaja,” beber Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) TMMD ke 106 itu.
Menurut Ferry, kunjungannya kerumah-rumah warga, merupakan salah satu kegiatan kemiliteran selain perang, dengan menjalin Komunikasi Sosial (Komsos).
Dengan melakukan Komsos, pihaknya akan mengetahui secara langsung permasalahan dihadapi masyarakat, terutama saat pelaksanaan program TMMD ini.
“Semua aspirasi masyarakat akan kita tampung, dan kita usahakan disampaikan ke komando atas. Agar nantinya dapat dilakukan evaluasi terkait program TMMD, apa saja diperlukan pada tahun berikutnya,” ucap perwira asal Jawa Timur itu.
Selain melaksanakan kegiatan fisik, TMMD kali ini juga melaksanakan kegiatan non fisik. Diantaranya, penyuluhan tentang Kesehatan, Narkoba, Radikalisme, Terorisme, Pertanian dan Wawasan Kebangsaan. (*tim)