
JAKARTA, KABARTERKINI.co.id – Presiden Joko Widodo secara virtual membuka acara Kompas100 CEO Forum ke-11. Sebagai pembicara utama dalam forum tahunan ini, dengan tema “Let’s Collaborate: Rising in Pandemic Era” itu, Jokowi -biasa disapa- menggaungkan optimisme ke seluruh pihak di tengah situasi sulit akibat pandemi Covid-19.
“Kita harus jadikan tahun 2021 sebagai momentum bangkit dan bergerak menuju negara maju. Ini adalah masa sulit. 215 negara, mengalami hal serupa. Ke depan, tantangan dan peluang-peluang yang ada ini harus kita hadapi dan raih,” ujarnya dari Istana Negara, Jakarta, dikutip BPMI Setpres, Kamis 21 Januari 2021.
Kepala Negara menyampaikan sejumlah peluang dan tantangan. Mulai dari upaya jangka pendek, jangka menengah hingga jangka panjang. Jangka pendek misalnya, bantuan sosial serta bantuan bagi pelaku UMKM akan terus dilanjutkan. Protokol kesehatan dan vaksinasi Covid-19 termasuk upaya akan diwujudkan.
Jangka menengah, bidang industri bakal dapat berkembang di masa pandemi saat ini. Tentunya harus disertai dengan perubahan-perubahan perilaku yang selaras dengan protokol kesehatan.
“Kalau ada yang bertanya, industri apa akan bertahan dalam situasi Covid-19? Kalau saya melihat, ini perlu terus kita kembangkan. Satu, pangan. Kedua, farmasi dan rumah sakit. Tiga, teknologi jasa keuangan dan pendidikan,” ucapnya.
Jangka panjang, sambung Jokowi dua peluang harus digarap pemerintah maupun dunia usaha, yakni produk dan ekonomi hijau serta digitalisasi. Dengan menangkap semua peluang ini, diharap pada tahun 2021, seluruh pihak dapat bersiap bangkit dan melewati masa krisis, sekaligus menjadikan Indonesia bertransformasi menuju sebuah kekuatan ekonomi baru dan menjadi negara maju.
“Tahun 2021 adalah momentum kita bangkit. Jika mampu melewati masa krisis ini dengan baik, kita akan lebih siap menjawab tantangan-tantangan ke depan dan bertransformasi. Karena kita menjadi sebuah kekuatan ekonomi baru, semakin tangguh, dan menjadi negara maju,” pungkasnya, tampak didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia. (*andi surya)