NATUNA, KABARTERKINI.co.id – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menggelar Talk Show dan Media Gathering via virtual, Kamis pagi 14 Januari 2020. Talk Show dan Media Gathering diikuti Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo itu, hadir pula sebagai pembicara sejumlah pelaku dunia pendidikan se-Indonesia, seperti, Guru Besar UI, sekaligus Founder Rumah Perubahan, Prof. Rhenald Kasali, pejabat Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbud RI Jumeri, dan Director Representative UNESCO Jakarta Prof. Shahbaz Khan, serta Moderator, Ronal Surapradja.
Tampak juga, Wakil Asisten Kasau Marsdya TNI Fahru Zaini Isnanto, Ketua Umum Yasarini Nanny Hadi Tjahjanto, Wakil Ketua Umum Yasarini Inong Fadjar Parasetyo, Ketua Harian Yasarini Ana Fahru Zaini Isnanto, para Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan, Kepala Sekolah, Guru dan pelajar Sekolah Unggulan se-Indonesia, Athan/Atud seluruh dunia, serta para pemimpin redaksi media cetak, elektronik dan radio.
Dengan momen penting itu, sebagai salah satu peserta Talk Show dan Media Gathering via virtual, Danlanud Raden Sadjad (RSA) Ranai Kolonel (Pnb) Dedy I.S. Salam mengundang sejumlah kepala sekolah dan guru SLTA dan SLTP se-Natuna, yang berdomisili Pulau Bunguran Besar, yakni SMA Negeri 1 Bunguran Timur, SMA Negeri 2 Bunguran Timur, SMP Negeri 1 Bunguran Timur, SMP Negeri 2 Puak dan SMP Negeri 1 Bunguran Timur Laut.
Sementara Talk Show dan Media Gathering di gelar Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dari Jakarta, turut mendampingi Kolonel (Pnb) Dedy I.S. Salam dari ruang rapat Vicon Markas Lanud RSA Ranai, antara lain, Ketua Yasarini Cabang Lanud RSA Ranai Sitha Dedy I.S. Salam, Kepala Dinas Personel Lanud RSA Ranai Letkol (Adm) Hendri, Ps. Kasibinpers Dispers Lanud RSA Ranai Lettu (Adm) Setyo Mastino, Ps. Kaurpusrah Pen Lanud RSA Ranai Letda (Sus) Rudy Suryadi dan Ps. Kaurbinsumdadirga Binpotdirga Lanud RSA Ranai Letda (Lek) Heriyanto.
“Talk Show dan Media Gathering ini bertema SMA Pradita Dirgantara sebagai Icon Disrupsi Pendidikan Indonesia,” sambutan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. “Sejalan kebijakan Merdeka Belajar dicanang Kemendikbud RI, maka SMA Pradita Dirgantara telah menempatkan diri agar dapat menghadapi disrupsi pendidikan.”
Sedangkan manfaat Talk Show dan Media Gathering, menurut Hadi, demi mengembangkan wawasan dan pemahaman agar pelajar SMA Pradita Dirgantara siap menghadapi arus perubahan Dunia Pendidikan Indonesia, kemajuan Iptek Dunia, kembangkan pemikiran kritis dan terbuka agar tercipta inovasi-inovasi dalam proses belajar mengajar.
“Sebagai Kasau, saya tetap komitmen mendukung program-program telah ditetapkan pemerintah,” timpal Marsekal TNI Fadjar Prasetyo. “Termasuk, turut serta menghasilkan sumber daya manusia unggul menuju Indonesia Emas 2042, dengan hadirnya SMA Pradita Dirgantara.”
Sebagai sebuah sekolah menengah, sambungnya, memiliki cita-cita luhur, dengan mencetak generasi penerus berwawasan kedirgantaraan dengan tetap memegang teguh jiwa Pancasila.
“Ada lima tantangan pendidikan di era disrupsi ini,” paparan Prof. Rhenald Kasali. “Pertama, digital devide, dengan tantangan pemerataan, karena akses dan kepemilikan teknologi. Jadi para pendidik harus pandai bagaimana cara mengajar.”
Kedua, lanjutnya, metodologi. Bagaimana metode digunakan. Ketiga, kecerdasan dan pengetahuan. Keempat, high order dan low order menganalisa, mengevaluasi dan menciptakan, menerapkan, memahami serta mengingat. Yang kelima, kata Rhenald Kasali, “Obseletism, menghubungkan antara materi sekolah dengan kebutuhan.”
Akhir Talk Show dan Media Gathering, Ketua Umum Yasarini Nanny Hadi Tjahjanto memperkenalkan Arfi’an Fuadi. Salah seorang pelajar lulusan SMK yang mampu mendunia dengan karya dan bakatnya. “Dik Arfi’an Fuadi ini mampu mendesign engineering ciptaannya,” kata istri Panglima TNI itu. “Saya berharap para pelajar SMA Pradita Dirgantara dapat mencontoh, lalu belajar dari mana dan dari siapa saja.” (*andi surya)