NATUNA, KABARTERKINI.co.id – Ketua DPRD Natuna Daeng Amhar menghadiri apel siaga dampak fenomena La Nina di Mapolres Natuna, Jumat 6 November 2020. Fenomena La Nina, adalah kondisi penyimpangan suhu permukaan laut Samudera Pasifik tropis bagian tengah dan timur lebih dingin daripada kondisi normal.
Perubahan permukaan laut ini, akan diikuti perubahan sirkulasi atmosfer berupa peningkatan angin lebih kuat, dan berlangsung beberapa bulan mendatang. Sehingga masyarakat berada di kepulauan, mata pencaharian sebagai nelayan wajib waspada.
Sementara tampak dalam apel siaga, antara lain, Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal, Kapolres Natuna AKBP Ike Krisnadian, Danlanal Ranai Kolonel Laut (P) Dofir, Danlanud Raden Sadjad Ranai Kolonel (Pnb) Dedy Ilham S. Salam, Dandim 0318/Natuna Letkol (Arm) Asep Ridwan, Danyon Komposit I/Gardapati Natuna Kolonel (Inf) Rahmat dan Kepala Basarnas Natuna Mexianus Bekabel.
Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal sebagai pemimpin apel siaga, dalam sambutan mengatakan, informasi diterima dari BMKG, bahwa dibelahan dunia, termasuk Indonesia akan merasakan dampak dari fenomena La Lina. Fenomena ini berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi, mulai awal November 2020 hingga awal 2021.
“Fenomena La Lina diperkirakan akan mendatangkan ancaman seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung, gelombang tinggi, cuaca ekstrim dan sebagainya,” ungkap Hamid.
Jadi, sambungnya, apel siaga ini berfungsi untuk mengetahui sejauh mana kesiapan personil maupun peralatan akan digunakan apabila terjadi bencana alam. “Kita berharap kesiapan ini dapat dilanjutkan dengan aksi-aksi nyata,” kata Hamid.
Ketua DPRD Natuna Daeng Amhar, secara terpisah berpesan pada masyarakat Natuna, khususnya para nelayan agar waspada ketika mencari ikan dilaut. Karena fenomena La Nina, berpotensi terjadi badai hingga ombak besar.
“Saya berharap masyarakat Natuna senantiasa hati-hati terhadap cuaca ektrim saat ini, yaitu angin kencang, hujan deras, serta memperhatikan lokasi disekitar lingkungan tempat tinggal. Yang bisa terjadinya bencana alam, seperti banjir, pohon tumbang dan sebagainya,” pungkasnya. (*andy surya)