
NATUNA, KABARTERKINI.co.id – Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (Disperindagkop UMKM) Natuna Agus Supardi menuturkan, belum ada petunjuk teknis penyaluran Rp1 miliar dana Covid-19 di dinasnya. Sehingga dana dari APBD Natuna 2020, berupa dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), masih tersimpan BPKAD Natuna.
“Tepatnya, dana PEN tersimpan di Kas Daerah, atau Bank Riau Kepri, tapi telah di plot di mata anggaran BPKAD Natuna,” ungkap Agus Supardi saat di konfirmasi kabarterkini.co.id via ponsel, Senin siang 2 November 2020.
Jadi, mantan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Natuna itu, belum dapat menyalurkan. Padahal usulannya, dana PEN bakal dipergunakan membantu peralatan kerja bagi UMKM Natuna.
“Dalam rencana kerja, kita ingin membeli peralatan bagi UMKM, seperti vacum sealer, alat pembuat merek usaha, alat penggiling ikan, blender, fiber box, freezer, gerobak dorong dan lainnya. Terganjal juknis, kita tidak bisa mencairkan dana itu,” kata Agus.
Lalu, bagaimana dengan dana Bantuan Presiden Usaha Mikro (BPUM), apa tidak satu paket dengan Rp1 miliar dana Covid-19 dari APBD di Disperindagkop UMKM Natuna? Menurut Agus, dana BPUM beda dengan dana Covid-19 diperuntukan bagi UMKM Natuna.
Sebab dana BPUM dari APBN. Berupa dana bantuan uang tunai sebesar Rp2,4 juta bagi usaha mikro terdampak Covid-19. Dana disalurkan ke bank. Pihaknya hanya mengusulkan ke pemerintah pusat.
“Kemarin tahap pertama, kita usul 5.966 usaha mikro. Alhamdulillah, sebanyak 4.898 pelaku usaha mikro mendapatkan dana itu,” paparnya, sambil menambahkan akan mengusul tahap kedua dana BPUM ke pemerintah pusat. (*andy surya)