Presiden: Secepatnya Berikan Bantuan ke Koperasi dan UMKM

0
617

Kabarterkini.co.id, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya mengeksekusi sejumlah kebijakan membantu Koperasi dan UMKM di saat pandemi Covid-19. Kebijakan dapat berupa relaksasi maupun restrukturisasi pinjaman kepada koperasi dapat secepatnya diberikan demi mengungkit kembali roda perekonomian rakyat.

Demikian sambutan Jokowi dalam acara Penyaluran Dana Bergulir ke Koperasi Dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Nasional. Acara terselenggara di Istana Negara, Jakarta, dilansir dari BPMI Setpres, Kamis 23 Juli 2020.

“Saya sudah perintahkan berikan relaksasi, restrukturisasi kepada Koperasi dan UKM secepat-cepatnya. Supaya tidak kena imbas pertumbuhan ekonomi dunia yang melamban,” ujarnya.

Sementara, ungkap Jokowi, perekonomian dunia belakangan ini sedang mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19. Setidaknya melanda 215 negara. Sejumlah lembaga bahkan memprediksi pertumbuhan minus bagi negara-negara maju sebagai dampak ekonomi ditimbulkan Covid-19.

“Untuk membantu Koperasi di tengah lesunya ekonomi, kita telah menyiapkan sejumlah kebijakan, salah satunya berupa pembiayaan modal sebesar Rp1 triliun di masa pemulihan ekonomi,” paparnya.

“Saya minta segera diberikan kepada Koperasi, agar mereka dapat menyalurkan ke anggota-anggotanya,” paparnya lagi.

Kesempatan bagi Indonesia kembali mengungkit naik perekonomian, menurut Jokowi, pada Juli hingga September. Kementerian dan lembaga diminta mengintensifkan belanja anggaran di tiga bulan tersebut. Sehingga daya beli masyarakat dapat naik dan memudahkan pemulihan ekonomi pada kuartal-kuartal mendatang.

Kebijakan terkait UMKM telah disiapkan untuk dieksekusi secara besar-besaran pada Agustus. Pemerintah telah menyiapkan bantuan modal kerja produktif bagi setidaknya 12 juta pelaku UMKM. Sehingga dapat membantu mengurangi beban UMKM akibat pandemi.

“Kita harapkan akan mengungkit ekonomi. Total nilai diberikan, tadi disampaikan Pak Menteri Koperasi, kurang lebih Rp381 miliar. Saya kira angka ini jangan berhenti, besok tambah lagi, minggu depan tambah lagi,” tuturnya.

Namun, Kepala Negara mengingatkan agar proses penyerahan bantuan dapat dilakukan secara efisien, cepat, dan sederhana. Di tengah pandemi ini, kecepatan dalam mengeksekusi kebijakan berkaitan dengan kepentingan rakyat banyak amat dinanti.

“Prosesnya sederhana dan cepat. Kita butuh kecepatan. Salurkan cepat dan sederhanakan prosesnya. Saya tidak ingin koperasinya tutup baru kemudian dibantu. Tidak ada artinya. Jangan menunggu,” pungkasnya. (*andy surya)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini