Kapolres Natuna AKBP Ike Krisnadian ngopi sore bersama GM FKPPI dan awak media. Berbincang tentang Kamtibmas, Ketahanan Pangan hingga Covid19.
Kabarterkini.co.id, Natuna – AKBP Ike Krisnadian terlihat santai, Sabtu siang 11 Juli 2020. Berkaos dominan biru, dengan masker standbye di bawah dagu, Kapolres Natuna itu, berbincang-bincang dengan pengurus Generasi Muda FKPPI 3105/Natuna serta sejumlah awak media.
Tempat pertemuan, bukan kedai kopi cukup megah. Hanya warung sederhana, berbahan kayu tua, cukup dikenal bernama, Kedai Kopi Jembatan Ranai, sekitaran Jalan Datok Kaya Wan Mohammad Benteng. “Kopinya enak,” kata perwira Kepolisian melati dua emas itu. “Saya senang ngopi di warung ini.”
Namun dalam pertemuan, Kapolres kabupaten kepulauan perbatasan di tengah negara Asean ini, tidak sendiri, ia ditemani, antara lain, Kapolsek Bunguran Timur Kompol M. Sibarani, Kasat Reskrim Polres Natuna Iptu Ikhtiar Nazara dan Kasat Intel Polres Natuna Iptu Khairul.
“Sekali-kali kita kumpul bersama, mempererat silahturahim,” kata Ike Krisnadian. “Tapi saat ada waktu luang, sambil menghimpun informasi tentang Kamtibmas, Ketahanan Pangan dan Adaptasi Kebiasaan Baru (New Normal) bakal diterapkan Pemerintah RI di era pandemi virus corona atau Covid19.”
Hendra Tropong, salah seorang wartawan senior Natuna mempertanyakan tentang program Ketahanan Pangan sedang giat-giatnya dilaksanakan Polres Natuna. Apakah para nelayan tangkap atau penombak ikan, tidak masuk dalam program?
Program Ketahanan Pangan, menurut Ike, memberdayakan nelayan budidaya, petani dan peternak. Kalau nelayan tangkap dan penombak ikan, tidak masuk dalam program. “Program Ketahanan Pangan, akan diberdayakan Bhabinkamtibmas,” jelasnya. “Jadi masyarakat ingin ikut program, koordinasi dengan Bhabinkamtibmas diwilayahnya.”
Sebenarnya Ketahanan Pangan, ungkap Ike, bukan hanya program Polri, pihak TNI juga melaksanakannya. Program ini, sesuai arahan pimpinan ditingkat pusat, demi antisipasi kelangkaan pangan di era pandemi Covid19.
“Karena program ini sukses berjalan, pihak Pemerintah Kabupaten Natuna mengajak TNI/Polri di kabupaten perbatasan ini membuat Satgas Ketahanan Pangan,” jelas Ike. “Mengingat demi kepentingan masyarakat, kita akan godok program itu, agar bisa berjalan secepatnya.”
Berbicara program, Ike sudah menyampaikan ide menanggulangi Covid19 kepada Pemkab Natuna, yaitu: memberdayakan pos-pos Kepolisian, agar dijadikan Posko Terpadu Penanganan Covid19 Natuna. Sebab seminggu terakhir, masyarakat mulai lengah pada wabah Covid19.
Dengan adanya petugas di Posko, masyarakat akan kembali di ingatkan, agar tetap menerapkan protokol kesehatan di masa Adaptasi Kebiasaan Baru, seperti: jaga jarak, memakai masker, hindari kerumunan massa, serta terapkan pola hidup bersih dan sehat. Otomatis, Natuna tetap dalam Zona Hijau, atau bebas Covid19.
“Petugas Posko, sifatnya hanya terus mengingatkan masyarakat, agar senantiasa waspada Covid19,” papar Ike. “Sekali lagi, kita jangan terlena, selama wabah Covid19 belum berakhir di dunia, khususnya di Indonesia.”
Akhir bincang-bincang, komandan penjaga Kamtibmas di kabupaten perbatasan ini, meminta pengurus GM FKPPI dan awak media turut berpartisipasi memberi pemahaman atau himbauan pada masyarakat agar waspada Covid19. Dengan peran serta seluruh elemen masyarakat, Natuna akan terhindar dari wabah belum ada vaksinnya ini.
“Siap Ndan, karena itu, kami pengurus GM FKPPI Natuna telah mempersiapkan masker berlogo FKPPI diberikan percuma pada pengurus dan anggota,” kata Ketua GM FKPPI 3105/Natuna Boy Wijanarko sambil menyerahkan satu masker pada Kapolres Natuna. “Mengingat jumlah masker terbatas, kami hanya beri pada pengurus dan anggota GM FKPPI Natuna saja,” pungkas Boy. (*andy surya)