Kabarterkini.co.id, Lhokseumawe – Meski pandemi virus corona, atau Covid19 masih melanda, namun Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Malikussaleh, Lhokseumawe akan berusaha melanjutkan pembangunan tiga proyek sempat mangkrak pada 2019. Dalam target, tiga proyek besar itu, bakal siap pada Oktober 2020.
Sementara, tiga proyek sempat mangkrak, yaitu: Gedung Ma’had Aly, Gedung Serbaguna, serta Gedung Biro Akademik, total Rp68 miliar. “Tiga proyek sempat mangkrak itu, bersumber dari APBN 2019,” kata Wakil Rektor II IAIN Malikussaleh Dahlan pada awak media, Rabu 3 Juni 2020.
Sebelumnya, menurut Dahlan, masih ada satu proyek mangkrak bersumber dari dana APBA 2019. Yang tidak bisa dilanjutkan, karena terkendala surat persetujuan dari Gubernur Aceh.
“Sejak ada aturan baru, yakni: pembangunan gedung instansi vertikal tidak boleh menggunakan dana APBA. Kalau pun menggunakan, harus mendapat persetujuan gubernur,” katanya.
Di sisi lain, sejumlah pejabat IAIN Malikussaleh tidak ada yang mengetahui soal pembangunan proyek Fakultas Ekonomi Syariah dan Bisnis (FEBI) dari APBN 2018, senilai Rp25 miliar, serta proyek pembangunan Gedung Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) dari APBN 2019, senilai Rp20 miliar.
Ketika ditanya soal proyek FEBI dan dan FUAD, Dahlan tidak begitu mengetahui secara detil, karena dirinya baru menjabat sebagai Rektor II menggantikan Darmadi.
Hal serupa diungkapkan Kabiro AUAK Jakfar Yacob. Dirinya tidak mengetahui soal proyek FEBI dan FUAD yang sudah diserah terimakan secara resmi. Jakfar mengaku orang lebih mengetahui hal itu adalah Wardija, pejabat Kabiro lama.
Sekedar diketahui, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI membangun sarana dan pasarana pendidikan di 41 PTKIN, yang dibiayai dengan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Salah satunya pembangunan ruang kuliah Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Malikussaleh pada 2019. (*fadhil)