kabarterkini.co.id, NATUNA – Sekretaris Daerah Natuna Wan Siswandi mengadakan rapat bersama Yayasan Tunas Bakti Nusantara di ruang rapat Kantor Bupati Natuna, Ahad siang 22 September 2019. Kehadiran Yayasan dari Jakarta di kabupaten kepulauan perbatasan di tengah negara Asean ini, untuk melaksanakan kegiatan sosial di Dusun Segeram, Kecamatan Bunguran Barat.
Giat berupa, pengobatan gratis, sunatan masal, bimbingan guru dan lainnya. “Selamat datang rombongan Yayasan Tunas Bakti Nusantara di kabupaten perbatasan ini,” sambutan Wan Sis -biasa disapa. “Mohon maaf dari Pak Bupati (Abdul Hamid Rizal) tidak bisa hadir dalam rapat ini, sebab beliau sedang tugas diluar daerah. Sedangkan Bu Wakil (Ngesti Yuni Suprapti) sedang ada kegiatan PMI (Palang Merah Indonesia).”
Orang nomor satu di Aparatur Sipil Negara kabupaten perbatasan ini merasa senang, Yayasan Tunas Bakti Nusantara melaksanakan giat bakti sosial di Dusun Segeram. Dusun hanya mudah dilalui menggunakan transportasi laut dari Desa Binjai itu, termasuk kawasan terisolir. Dengan jalan darat cukup jauh, karena infrastruktur masih tanah merah.
Nasib dusun semakin tertinggal, dengan banyak warganya berpindah ke Sedanau, ibukota kecamatan Bunguran Barat. Karena dulu, Dusun Segeram belum terbangun Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP).
“Ketika anak-anak warga dusun itu, ingin melanjutkan pendidikan tingkat SLTP, bersama orang tuanya pindah ke Sedanau,” terang Wan Sis. “Akibatnya, jumlah penduduk Dusun Segeram semakin berkurang,” terangnya lagi, namun ia menambahkan, sejak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendi meresmikan SMP Satu Atap Dusun Segeram beberapa hari lalu, kedepan dusun itu tidak tertinggal lagi.
“Pemerintah Kabupaten Natuna akan segera bangun hotmix pada jalan tanah dusun itu, agar mudah transportasi daratnya,” kata Wan Sis. “Yang akan segera di hotmix, dari Dusun Segeram ke Seminteh, Kecamatan Bunguran Batubi.”
Secara garis besar, menurut Wan Sis, Natuna mulai diperhatikan, sejak Presiden RI Joko Widodo bersama kabinet kerjanya tiga kali berkunjung. Dalam rapat terbatas dengan Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal, Presiden memprioritas pembangunan kabupaten perbatasan ini, pada sektor pertahanan, migas, perikanan, pariwisata dan lingkungan hidup.
“Alhamdulillah, dari kunjungan Pak Presiden, Natuna mulai mendapat perhatian. Kemudian tujuh menteri berkunjung, termasuk Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti,” kata Wan Sis. “Terakhir, baru-baru ini Pak Mendikbud berkunjung, beliau sempat ke Dusun Segeram, meresmikan SMP Satu Atap itu.”
Ketua DPRD Natuna Andes Putra turut hadir dalam rapat mengucapkan terimakasih atas kunjungan rombongan Yayasan Tunas Bakti Nusantara. Dengan kehadiran Yayasan ini, kedepan akan membawa dampak baik bagi kabupaten perbatasan ini, khusus Dusun Segeram.
“Terus terang, saya masih menjabat Ketua DPRD Natuna sementara,” kata kader Partai Amanat Nasional Natuna itu. “Tapi tinggal dilantik devenitif, Surat Keputusan Gubernur Kepulauan Riau telah ditangan Pak Bupati,” kata politikus berusia 27 tahun itu.
Ketua Rombongan Yayasan Tunas Bakti Nusantara Dokter Teguh Dwi Nugroho dalam sambutan mengucapkan terimakasih atas layanan baik Pemerintah Kabupaten Natuna. Kegiatan Yayasan ini, gotong royong membangun Nusantara.
“Giat kami membangun pedesaan terisolir, agar terjadi pemerataan,” kata dokter umum dari rumah sakit Nusa Tenggara Timur itu. “Rombongan kami sebanyak 50 orang, dari lintas profesi, beda suku, ras dan agama,” katanya lagi, sambil menerangkan, setiap melaksanakan kegiatan ke suatu kawasan, pemerintah daerah dianggap sebagai orang tua Yayasan ini.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Natuna Hardinansyah berharap dengan kunjungan Yayasan Tunas Bakti Nusantara dapat mendongkrak destinasi wisata kabupaten perbatasan ini. Oleh karena itu, ia meminta rombongan tetap berkunjung ke destinasi wisata Natuna, seperti: Alif Stone, Jelita Sejuba, Pantai Senubing, Pantai Tanjung dan lainnya.
Hasil kunjungan rombongan Yayasan, bisa mengabadikan keindahan alam Natuna. Karena ia percaya, dari hasil foto kunjungan disebar ke berbagai lini media, akan berdampak positif bagi wisata kabupaten perbatasan ini.
“Natuna telah ditetapkan sebagai Geopark Nasional,” kata mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Natuna itu. “Insya Alloh, Natuna akan ditetapkan sebagai kawasan Geopark Unisco atau Geopark Dunia.”
Sementara, rapat terus berlanjut. Kepala Dinas Perikanan Natuna Zakimin serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Natuna Suherman memberikan masukan dan saran. Agar kegiatan Yayasan Tunas Bakti Nusantara semakin sukses di Dusun Segeram. (*red)