Longsor Serasan setahun lalu tidak terlupa. Banyak pihak berjuang, diantaranya, Bupati dan Wakil Bupati Natuna.
HARI mulai beranjak siang, Senin 6 Maret 2023. Seperti biasa, awal hari kerja, sekitar setahun lalu, Wan Siswandi sibuk di ruangnya, Kantor Bupati Natuna, Jalan Batu Sisir, Bukit Arai, Ranai. Berkemeja putih, dipadu celana hitam, satu persatu tamu di ruang tunggu, masuk ke ruangnya. Suasana tampak biasa, penuh riang gembira.
Namun tidak lama berselang, suara ponsel milik Bupati Natuna 2021-2024 ini, berdering. Dilayar ponsel, muncul nama istri tercinta, Septi Dwiani. Tidak lama berbincang dengan sang istri via ponsel, raut wajah Wan Sis -biasa disapa- terlihat berubah cemas. Kabar apa disampaikan, Ketua PKK Natuna ini?
Rupanya kabar disampaikan, kampung halaman istrinya, yakni Kecamatan Serasan sedang tertimpa musibah tanah longsor. Lokasi longsor di Kampung Genting, Desa Pangkalan. Karena lokasinya berada persis dibawah kaki Gunung atau Bukit Jemenang.
“Tolong panggil Pak Wakil Bupati (Rodhial Huda) dan Pak Sekda (Boy Wijayanto Varianto),” kata Wan Sis pada salah seorang stafnya di ruang tunggu. “Bilang ada hal penting mau saya rapatkan.”
Dengan rapat mendadak siang itu, diputuskan mantan Kepala Desa Sepempang ini bersama wakilnya akan segera berangkat ke Serasan. Sedangkan Sekda Natuna, mengambil alih pemerintahan.
Sementara, Serasan merupakan salah satu kecamatan terpisah lautan dari Kota Ranai, Ibukota Kabupaten Natuna. Kecamatan kepulauan ini hanya bisa ditempuh dengan kapal laut sekitar 8 hingga 12 jam perjalanan.
Cuaca laut kurang bersahabat
Senin siang, mulai beranjak malam. Wan Sis dan wakilnya, Rodhial Huda telah berada di Pelabuhan Penagi, Ranai. Tampak sejumlah Kepala Forkopimda, salah satunya, Kapolres Natuna AKBP Nanang Budi Santosa.
Mereka beramai-ramai akan berlayar ke Serasan menggunakan MV Indra Perkasa159. Meskipun malam itu, cuaca kurang bersahabat, kapal cepat milik Pemerintah Kabupaten Natuna ini, setengah dipaksa menyeberangi Laut Natuna Utara, dulu masuk kawasan Laut Cina Selatan.
“Kalau mengingat pelayaran itu, ngeri-ngeri sedap,” kata salah seorang anggota Polres Natuna yang ikut mendampingi komandannya, AKBP Nanang pada KABARTERKINI.co.id. “Karena gelombang tinggi, disertai badai.”
Meski gelombang tinggi disertai badai, terang sang anggota, MV Indra Perkasa159 tetap terus berlayar. Ketika di hantam gelombang tinggi, kapal cepat itu pun, sedikit memperlambat lajunya.
“Sekitar 12 jam, atau mendekati Selasa subuh, MV Indra Perkasa159 tiba di Pelabuhan Serasan,” katanya. “Pak Bupati beserta rombongan segera menuju ke Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Serasan, karena sebagian korban tragedi longsor mengungsi disana.”
Koordinasi dengan pemerintah pusat
Seusai meninjau sebagian korban longsor Serasan yang mengungsi di PLBN, Wan Sis segera berkoordinasi dengan pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan OPD di pemerintah kabupatennya. Keesokan pagi, langsung bersama rombongan mencari dan mengevakuasi para korban meninggal dunia.
“Sebagai pemimpin tertinggi di Natuna, saya dengan Pak Wakil harus terus berada di Serasan, hingga bencana longsor ini selesai di tangani?” kata Wan Sis kala itu. “Apalagi jadwal atau agenda kerja penting di pemerintahan, bisa ditangani kawan-kawan OPD.”
Lima belas hari berlalu, akhirnya tragedi longsor Serasan ditangani. Dari rilis Pos Komando Penanganan Darurat Bencana Kecamatan Serasan dan Serasan Timur pada Selasa 14 Maret 2023, pukul 20:00 WIB, korban meninggal 50 orang, hilang 4 orang, pengungsi: 2.835 orang dan rumah terdampak 100 unit.
Bangun 100 unit rumah pasca longsor
Wan Sis mengucapkan ribuan terimakasih pada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Karena melalui Kementerian PUPR telah membangun 100 unit rumah untuk korban tanah longsor di Kampung Genting, Desa Pangkalan.
“Tadi kita lihat bersama, pembangunan perumahan sudah rampung 100 persen,” katanya pada sejumlah awak media usai meninjau pembangunan perumahan yang berada di perbatasan, antara Desa Pangkalan dan Desa Jermalik, Sabtu 16 September 2023. “Tidak lama lagi, bisa di tinggali keluarga korban tanah longsor Serasan.”
Seratusan perumahan ini, menurut Wan Sis, seluas tujuh hektar. Selain perumahan, telah di bangun fasilitas umum, seperti balai warga, rumah ibadah, air bersih, taman, jalan dan fasilitas lainnya. Sehingga masyarakat yang tinggal di kawasan, tidak merasa terpinggirkan.
“Jelas fasilitas umum cukup lengkap di perumahan ini. Sekali lagi, saya mengucapkan terimakasih pada Pak Presiden, serta Pak Menteri PUPR RI Basuki Hadimoeljono,” kata Wan Sis sambil menambahkan, ucapan senada pada Menko PMK RI Muhadjir, Menteri Sosial RI Tri Rismaharini serta seluruh elemen masyarakat Indonesia telah peduli pada nasib korban tanah longsor Serasan. ****
Laporan: Andi Surya
Update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari KABARTERKINI.co.id. Ayo bergabung di Facebook dan Instagram KABARTERKINI.co.id, atau klik link https://www.kabarterkini.co.id