Bukan Hanya Natuna, Secara Nasional Minim Lapangan Kerja

0
390
KANTOR Bupati Natuna, Jalan Batu Sisir, Bukit Arai, Ranai (dok. istimewa)

NATUNA, KABARTERKINI.co.id – Bukan hanya di Kabupaten Natuna, secara nasional minim terbuka lapangan kerja. Akibatnya Generasi Z atau Gen Z yang lahir antara 1997 dan 2012 masih banyak yang menganggur. Sedangkan Gen Z, istilah berasal dari kata Zoomer atau generasi yang lahir dan tumbuh bersamaan dengan perkembangan teknologi.

Dilansir dari wartadigital.id, sepuluh juta lebih Gen Z di Indonesia masih menganggur, karena minimnya lapangan kerja. Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad, meminta pemerintah melakukan lima hal.

Pertama, harus ada investasi pada sektor pertanian dan industri berbasis tenaga kerja. Kedua, peningkatan kapasitas SDM via akses pendidikan dan pelatihan. Ketiga, peningkatan kapasitas mindset tentang future job pada lembaga pendidikan formal dan informal.

“Keempat, informasi pasar tenaga kerja lebih terintegrasi dengan perbaikan kurikulum pendidikan secara mendasar. Kelima, peningkatan wirausaha dan digitalisasi,” tutur Tauhid, dikutip dari diskusi “10 Juta Generasi Z Menganggur, Mungkinkah Indonesia Emas 2045?” di Jakarta, Senin 3 Juni 2024.

Dalam struktur ketenagakerjaan, menurutnya, terjadi penyerapan sebanyak 4,55 juta sepanjang Agustus 2022 hingga Agustus 2023. Pekerja penuh waktu menjadi 96,39 juta, naik 3,76 juta.

Pekerja separuh waktu 34,12 juta, menurun 0,01 juta dan setengah pengangguran 9,34 juta atau menurun 0,80 juta.
Dari angkatan kerja 147,71 juta orang, ada 139,85 juta bekerja, naik 4,55 juta.

Sementara pengangguran 7,86 juta atau menurun 0,56 juta. Bukan angkatan kerja sebanyak 64,88 juta atau menurun 0,82 juta. Selanjutnya, selama Agustus 2022 hingga Agustus 2023, lapangan usaha akomodasi dan makan minum, konstruksi dan pertanian, menyerap tenaga kerja terbanyak, masing-masing sekitar 1,18 juta, 0,77 juta, dan 0,75 juta.

“Gen Z menjadi kelompok umur yang mendominasi pengangguran terbuka pada 2022, yakni kelompok usia 15-19 tahun sebanyak 29,08 persen, dan kelompok umur 20-24 sebanyak 17,02 persen,” katanya.

Gen Z, sambung Tauhid, menghadapi sejumlah tantangan pengangguran saat ini, yakni kompetensi pencari kerja tidak sesuai pasar kerja, pertumbuhan ekonomi jauh lebih kecil dari pertumbuhan angkatan kerja.

“Faktor lainnya adalah iklim investasi belum kondusif dan kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja, serta terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK,” katanya mengakhiri. (*andi surya)

Update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari KABARTERKINI.co.id. Ayo bergabung di Facebook dan Instagram KABARTERKINI.co.id, atau klik link https://www.kabarterkini.co.id

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini