WSRH Lanjut Memimpin, Natuna Bakal Surplus Generasi Pintar

0
627
KANTOR Bupati Natuna, Jalan Bukit Arai, Ranai, Natuna

Catatan: Andi Surya

WAN Siswandi dan Rodhial Huda, atau disingkat WSRH merupakan Bupati dan Wakil Bupati Natuna 2021-2024. Selama tiga tahun memimpin, dua tahunnya, 2023-2024, mantan Pegawai Negeri Sipil dan mantan Nakhoda Kapal Antar Benua itu, sudah mampu memberikan beasiswa atau kuliah gratis bagi generasi muda Natuna di sejumlah perguruan tinggi ternama di Indonesia.

Tidak tanggung-tanggung, generasi muda kabupaten kepulauan perbatasan ditengah negara Asean ini, mendapatkan kuliah gratis sebanyak 181 orang, dengan rincian, pada 2023 sebanyak 64 orang dan pada 2024 sebanyak 117 orang. Yang penulis angkat jempol, Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Natuna 2024-2029 Nomor Urut 2 itu, mengkuliahkan secara gratis ratusan generasi mudanya, tanpa menggunakan anggaran daerah atau APBD Natuna.

Seandai program ini terus berjalan setiap tahun, tiga atau lima tahun kedepan, Natuna bakal surplus generasi muda yang pintar. Mengingat generasi muda yang pintar, merupakan modal utama suatu daerah atau negara. Sebab modal ini lebih berharga ketimbang kekayaan alamnya.

Kebijakan WSRH memunculkan kembali sejarah kebangkitan negara Jepang ketika kalah perang pada 1945 silam. Setelah Kota Hiroshima dan Nagasaki hancur di bom atom oleh negara sekutu, dikomandoi Amerika Serikat, Kaisar Hirohito kala itu memimpin, bukan bertanya pada para Jenderalnya berapa tentara tersisa, melainkan berapa jumlah guru tersisa.

Awalnya para Jenderal menjawab dengan tegas kepada Kaisar, mereka masih mampu menyelamatkan dan melindunginya tanpa bantuan guru. Lalu, sang Kaisar mengatakan, Jepang memang kuat dari segi persenjataan dan strategi perang. Tapi lemah dalam cara membuat bom seperti sekutu yang telah membumi hanguskan Kota Hiroshima dan Nagasaki.

Jadi ia berpendapat kalau tidak belajar, bagaimana mungkin Jepang akan mengejar ketertinggalan dan bangkit dari kekalahan ini. Mendengar alasan sang Kaisar, akhirnya dikumpulkan sejumlah guru yang masih tersisa di seluruh pelosok kota. Jumlahnya, kurang lebih 45.000 orang.

Kaisar Hirohito dengan penuh semangat mengatakan kepada seluruh tentara dan rakyatnya, para guru adalah harapan Jepang, bukan kepada kekuatan pasukan. Rupanya perhitungan sang Kaisar terbukti benar, tonggak kebangkitan Jepang menjadi salah satu negara maju hanya dalam kurun waktu 20 tahun.

Padahal dengan kondisinya hancur lebur saat itu, dunia memprediksi paling tidak Jepang membutuhkan waktu kurang lebih 50 tahun kembali bangkit. Nyatanya, sejarah mengumpulkan guru setelah perang menjadi salah satu faktor Jepang menjadi negara maju seperti sekarang ini. Karena para guru itu, telah mencetak generasi muda Jepang semakin pintar. Sehingga Jepang menjadi salah satu negara yang suplus generasi pintar. Kedepan Natuna akan bernasib sama, bakal maju meskipun hanya sebuah kawasan kabupaten perbatasan. ****

(Penulis Pimpinan Perusahaan KABARTERKINI.co.id dan cerita sejarah Jepang di lansir dari sejumlah sumber dari media maya)

Update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari KABARTERKINI.co.id. Ayo bergabung di Facebook dan Instagram KABARTERKINI.co.id, atau klik link https://www.kabarterkini.co.id

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini