JAKARTA, KABARTERKINI.co.id – Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Erry Riyana Hardjapamekas menegaskan, demokrasi tidak akan berjalan efektif tanpa penegakan hukum yang kuat. Pernyataan ini disampaikannya pada acara Malam Refleksi Peringatan Hari Kemerdekaan RI digelar Peradi dan Rumah Bersama Advokat (RBA) di Jakarta, Jumat malam 16 Agustus kemarin.
Dalam forum dihadiri advokat dan aktivis hukum itu, Erry menggarisbawahi peran penting advokat dalam memberantas korupsi. Karena advokat memiliki tanggungjawab moral membimbing klien mereka agar tidak terjebak dalam praktik suap-menyuap.
“Advokat memiliki instrumental mencegah suap,” kata Erry melalui keterangan tertulis di kutip KABARTERKINI.co.id, Sabtu 17 Agustus 2024. “Hanya mereka yang dapat meyakinkan klien untuk tidak melakukannya,”
Motivasi utama Erry berbicara demikian, mengingat pentingnya integritas dalam profesi advokat. Meskipun ada kabar tentang advokat terlibat dalam praktik suap, tapi masih banyak yang berhasil memenangkan kasus tanpa harus mengorbankan integritas.
“Dalam praktiknya, masih banyak advokat yang bisa menang tanpa suap,” ulang Erry sambil menyoroti bahaya penyalahgunaan kekuasaan dalam politik, terutama ketika hukum digunakan sebagai alat menekan lawan politik.
“Segala bentuk penyalahgunaan wewenang tidak boleh dibiarkan,” kata Erry sambil memberikan pandangan mengenai Operasi Tangkap Tangan atau OTT yang kerap disalahpahami. “OTT bukanlah agenda direncanakan, melainkan respons terhadap laporan masyarakat yang harus ditindaklanjuti.”
Sementara dalam konteks pencegahan korupsi, Erry menekankan pentingnya keteladanan, terutama dari pihak eksekutif. Ia mengkritik lambatnya pelaksanaan reformasi birokrasi, meskipun banyak usulan telah disampaikan.
“Pencegahan korupsi sangat tergantung pada eksekutif. Tanpa keteladanan, upaya preventif akan sia-sia,” ungkapnya. “Pelayanan publik yang baik adalah kunci dalam mencegah korupsi.”
Karena pelayanan yang buruk, sambung Erry, seringkali dimanfaatkan pengusaha untuk melakukan korupsi. Apalagi selama memimpin KPK, di mana tantangan terbesarnya adalah mengelola harapan masyarakat.
“Mengelola harapan masyarakat yang paling berat, karena kemampuan KPK terbatas,” katanya. “Tapi kita harus optimis. Sebab kita tidak bisa hidup sedetik pun tanpa harapan.” (*andi surya)
Update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari KABARTERKINI.co.id. Ayo bergabung di Facebook dan Instagram KABARTERKINI.co.id, atau klik link https://www.kabarterkini.co.id