Kabarterkini.co.id, Natuna – Dunia gentar, ketika mendengar nama Wuhan. Jangankan berkunjung, meninggalkan daerah itu, akan di karantina atau di observasi selama 14 hari, meski pun sehat. Maklum, Wuhan awal mula penyebaran virus Corona. Virus sangat mematikan, belum ada obat penawarnya.
Lalu, akibat namanya, Wuhan, Natuna sempat heboh. Karena Pemerintah RI menetapkan kabupaten perbatasan itu, sebagai lokasi karantina 238 WNI dari Wuhan pada Ahad 2 Februari 2020. Otomatis, aksi demontrasi berhari-hari. Mengingat penetapan itu, tanpa sosialisasi.
Malahan dipublis, seolah-olah Natuna punya rumah sakit terlengkap. Lokasi karantina di Hanggar Barat Bandara Lanud Raden Sadjad Ranai, jaraknya 5 atau 6 kilometer dari rumah penduduk. Nyatanya, propaganda melalui media itu, tidak sesuai fakta.
Setelah diberi pemahaman tentang penyebaran virus Corona hanya berjarak dua meter. Hindari bersentuhan dengan penderita. Akhirnya warga Natuna berempati. Ikhlas menerima 238 WNI, rata-rata mahasiswa itu, di karantina di Hanggar Barat Bandara Lanud Raden Sadjad Ranai selama 14 hari.
Kemudian, bicara tentang Wuhan, siapa berani berkunjung? Ntx Chanel melalui akun Facebook-nya, memposting foto seorang pemuda dengan latar belakang, plang kantor bertuliskan Wuhan. Tapi postingan canda itu, bukan Wuhan, Tiongkok, melainkan Kantor Kepala Desa Wuhan, Kecamatan Padamara, Purbalingga, Jawa Tengah.
Hasil googling kantor desa itu, bukan bernama Wuhan, melainkan Dawuhan. Dua huruf depan tertutup kepala pemuda berkaca mata hitam itu. Postingan canda Ntx Chanel sebuah aspirasi, agar warga Indonesia bijak bermedsos. (*andy surya)