Kabarterkini.co.id, Natuna – Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Natuna Jarmin Sidik pimpin rapat dengar pendapat dengan Badan Wakaf Indonesia (BWI) Natuna, Jumat kemarin. Dalam rapat dengar pendapat membahas berbagai persoalan tentang wakaf, salah satu masalah pendataan tanah wakaf belum teradministrasi, hingga terjadi pengambil alihan ahli waris pemilik lahan.
Meski demikian BWI Natuna terus berupaya memperkuat sistem perwakafan. Potensi wakaf diharapkan menjadi salah satu sektor unggulan dalam perkembangan ekonomi dan keuangan di daerah.
Wakil Ketua II DPRD Natuna Jarmin Sidik menjelaskan, dalam pengelolaan dan mengembangkan aset wakaf skala nasional, BWI Natuna perlu melakukan kegiatan kampanye wakaf.

”Kiprah BWI dalam mengembangkan aset-aset wakaf nasional adalah dengan mengkampanyekan. Karena wakaf itu sifatnya sukarela,” terangnya.
Selain itu, politisi Partai Gerindra Natuna itu meminta objek waqaf dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Jadi perlu dukungan eksekutif dan legislatif, terutama dalam melakukan kampanye dan literasi wakaf, supaya bisa meningkatkan pengetahuan masyarakat.
“Bentuk dukungan, bisa dengan peningkatan anggaran. Hal ini supaya dapat menopang pelaksanaan kegiatan sosialisasi itu,” kata Jarmin.

Ketua BWI Natuna, Umar mengatakan, rapat dengar pendapat ini dilaksanakan dalam rangka sosialisasi terkait tugas-tugas BWI, sekaligus meminta dukungan untuk upaya pendataan dan pengembangan wakaf Natuna.
“Potensi wakaf kita sebenarnya besar, akan tetapi belum terdata baik. Kalau kita jalan ke kampung pasti banyak diketahu warga, mana tanah wakaf. Namun belum teradministrasi, ini yang menjadi kedala kita,” terang Umar.
Menurutnya, BWI Natuna mengalami beberapa kendala, diantaranya terkait persoalan pemahaman masyarakat tentang wakaf. Banyaknya tanah wakaf diambil alih, dan adanya keterbatasan operasional dalam pendataan.

“Dengan adanya hearing ini akan menambah energi bagi BWI Natuna, karena mendapat dukungan secara moril. Kemudian, bagaimana mempercepat proses pendataan dan mungkin kedepan akan ada dukungan pendanaan,” ujar Umar. (*andy surya)