NATUNA, KABARTERKINI.co.id – Ketua Ikatan Warga Kampar Natuna (IWKN) Haji Ramlis menegaskan, kehadiran Walikota Batam Muhammad Rudi dan istri, Marlin Agustina yang juga menjabat Wakil Gubernur Kepri saat Halal Bihalal IWKN di Rumah Makan Sisi Basisir, Ranai, Jumat malam 12 Mei lalu, atas undangan pihaknya.
“Jadi, kehadiran Beliau bersama istri dan pengurus Ikatan Keluarga Kampar Batam atau IKKB bukan “jual diri” yang di tulis salah satu media. Dalam pidato, sudah saya sebutkan, kehadiran Pak Rudi sebagai pelindung atau pembina Warga Kampar Batam,” tegas Ramlis di Toko Mas Ocu Mus, Pasar Ranai, Rabu sore 17 Mei 2023.
Sebagai pejabat atau pemimpin daerah, sambungnya, tidak tertutup kemungkinan Walikota Batam Muhammad Rudi dan Wagub Kepri Marlin Agustina di dapuk atau di angkat sebagai pembina paguyuban suku lainnya. Lalu, dimana salahnya, IWKN mengundang pengurus serta pelindung Keluarga Kampar Batam.
“Saat peringatan Hari Ulang Tahun IWKN beberapa tahun lalu, kami mengundang Bupati Kampar, dan kegiatan lainnya mengundang anggota DPRD Kampar. Yang menjadi pertanyaan, apakah tamu undangan kami salah, harus di sebut “jual diri.” Terus terang, wartawan menulis berita itu, telah melecehkan warga Kampar Natuna,” kata Ramlis.
Warga Kampar, menurutnya, telah lama berdomisili di kabupaten perbatasan ini. Mengingat telah lama menetap, hampir rata-rata telah terjadi perkawinan dengan warga Natuna atau tempatan. Otomatis sebagian warga ini, disebut warga Natuna keturunan Kampar.
“Saya dengan seluruh pengurus IWKN sangat tersinggung, kegiatan Halal Bihalal kami kemarin, telah menjelekan tamu undangan dari Keluarga Kampar Batam. Jelas masalah ini, telah masuk SARA, kita akan rapatkan, masalah penghinaan dalam pemberitaan di salah satu media itu, akan dibawa ke jalur hukum atau hanya cukup klarifikasi,” kata Ramlis.
Sementara dalam acara Halal Bihalal IWKN, Walikota Batam Muhammad Rudi mengatakan akan maju sebagai Gubernur Kepri pada 2024, Ramlis menilai dimana letak salahnya. Apalagi Ketua BP Batam itu, sempat bilang pada wartawan agar jangan mempublikasi pernyataannya itu.
“Dalam pemberitaan jelas ada kata, jangan publikasi atau off record pernyataan Pak Rudi, agar tidak menjadi fitnah. Media lain tidak menulis, kenapa wartawan media itu menulisnya. Apakah dia tidak paham Undang-Undang Pers dan Kode Etik Jurnalistik tentang hak narasumber,” kata Ramlis. (*andi surya)
Update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari KABARTERKINI.co.id. Ayo bergabung di Facebook dan Instagram KABARTERKINI.co.id, atau klik link https://www.kabarterkini.co.id
