NATUNA, KABARTERKINI.co.id – Kepala Dinas Kesehatan Natuna Hikmat Aliansyah mengaku telah mengusulkan penambahan ruang Puskesmas Bunguran Batubi melalui Dana Alokasi Khusus atau DAK Kesehatan 2023. Namun usulan belum di akomodir Kementerian Kesehatan RI.
“Lokus DAK Kesehatan 2023 di tentukan pemerintah pusat, bukan pemerintah kabupaten. Jadi bukan kami tidak mau membagi ke Puskesmas Bunguran Batubi,” kata Hikmat melalui pesan WhatsApp, Senin 27 Februari 2023.
Tahun ini, sambungnya, hanya tujuh Puskesmas se-Natuna mendapatkan anggaran DAK Kesehatan 2023. Sedangkan Puskesmas lainnya tidak mendapatkannya, bukan hanya Puskesmas Bunguran Batubi.
Apa benar anggaran DAK 2023 sekitar Rp50 miliar? “Itu DAK Fisik untuk Dinas Kesehatan dan RSUD Natuna. DAK Non Fisik untuk operasional Puskesmas se-Natuna,” kata Hikmat.
“Puskesmas Bunguran Batubi tidak dapat DAK Fisik, tapi dapat DAK Non Fisik,” katanya lagi, sambil menambahkan, waktu Musrenbang di Kecamatan Bunguran Batubi, ia telah menyampaikan hal ini pada anggota DPRD Natuna Lamhot Sijabat.
Sebelumnya, Jabat -sapaan akrab Lamhot Sijabat- merasa heran, DAK Kesehatan 2023, sekitar Rp50 miliar. Namun anggaran sebesar itu, tidak satu paket pun ke Puskesmas Bunguran Batubi.
“Saya tidak enak hati, ketika sejumlah konstituen mempertanyakan pembangunan dari DAK Kesehatan ini. Kenapa tidak satu paket, atau sekitar Rp300 juta saja membangun fasilitas kesehatan di Puskesmas Bunguran Batubi,” kata Jabat tampak geram.
Padahal, sambung politisi Partai Nasdem Natuna itu, Puskesmas Bunguran Batubi harusnya mendapatkan anggaran DAK Kesehatan 2023. Untuk peningkatan pembangunannya.
“Kemarin, saya sempat bertanya kepada Kepala Dinas Kesehatan Natuna, kenapa Puskesmas Bunguran Batubi tidak mendapat DAK Kesehatan? Tapi Kepala Dinas itu, diam tidak menjawab,” kata Jabat mengakhiri. (*andi surya)
Update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari KABARTERKINI.co.id. Ayo bergabung di Facebook dan Instagram KABARTERKINI.co.id, atau klik link https://www.kabarterkini.co.id