Kabarterkini.co.id, Batam – Arifin terlihat semangat bercerita, Senin malam 6 Januari 2020. Disalah satu sudut meja kedai makan sekitaran Citywalk Nagoya Batam, tokoh pemuda Natuna itu, bercerita dihadapan sejumlah rekannya, tentang wacana pembentukan Badan Perjuangan Provinsi Khusus Pulau Tujuh.
“Dengan terjadi gejolak di Laut Natuna Utara, sudah saatnya kita bergerak berjuang membentuk Provinsi Khusus Pulau Tujuh,” ucap Arifin. “Kita mengusul provinsi khusus demi menjaga pulau-pulau NKRI diperbatasan.”
Karena, kata mantan wartawan Natuna itu, ketika Provinsi Khusus Pulau Tujuh terbentuk, mempunyai kewenangan menjaga laut Natuna, hingga diperbatasan negara tetangga.
“Nama juga provinsi khusus, jelas kewenangannya khusus pula,” terang Arifin. “Beda dengan provinsi biasa, kewenangannya hanya 12 mil dari bibir pantai.”
Candra Ibrahim, rekan Arifin, sangat mendukung terbentuk Badan Perjuangan Provinsi Khusus Pulau Tujuh. Agar kawasan kepulauan ini, bisa maju dan berkembang.
“Jika negeri kepulauan ini, punya dua provinsi, yaitu: Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dan Provinsi Khusus Pulau Tujuh, jelas akan lebih maju,” kata direktur salah satu media harian terbesar di Kepri itu.
“Kedepan masyarakat kepulauan ini, seperti Batam, Tanjungpinang, Karimun, Natuna, Anambas dan lainnya, akan semakin berkurang pengangguran,” katanya lagi.
Wan Aidil sangat setuju pendapat dua rekannya. Di kawasan kepulauan, antara satu dengan lain terpisah lautan, sangat memerlukan dua mesin penggerak besar, yaitu: Provinsi Kepri dan Provinsi Khusus Pulau Tujuh, agar cepat merata pembangunannya.
Mengingat, ratusan pulau masih belum berpenghuni diperbatasan. Pulau-pulau berada diperbatasan ini rawan dicaplok negara luar, termasuk kekayaan perikanannya. Contoh terjadi baru-baru ini, di Laut Natuna Utara.
Sumber perikanannya dicuri kapal ikan dari China. Yang lucunya, pencurian itu di kawal kapal penjaga pantai dari China juga. “Kita harus segera bergerak membentuk Badan Perjuangan Provinsi Khusus Pulau Tujuh,” kata Aidil. “Semua itu demi kedaulatan NKRI di perbatasan.”
Cerita wacana pembentukan Badan Perjuangan Provinsi Khusus Pulau Tujuh terus bergulir. Ardi Wilmar, salah seorang rekan mereka, siap turun berjuang agar provinsi khusus itu segera terwujud.
“Kapan kita bergerak, membentuk Badan Perjuangan,” kata wartawan Batam itu penuh antusias. “Secepatnya,” timpal Arifin. (*red)