Ayo Dukung Taiwan di ICAO

0
507
Wang Kwo-tsai adalah Menteri Perhubungan Republic of China/Taiwan (foto Herald.Id)

Catatan: Wang Kwo-tsai

ORGANISASI Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) mengembangkan peraturan dan standar umum penerbangan sipil. Kebijakan ICAO ini dipatuhi seluruh negara di dunia untuk memastikan pertumbuhan penerbangan sipil internasional aman dan teratur.

Sidang tiga tahunan ke-41 Majelis ICAO terselenggara di Montreal Kanada, dimulai dari 27 September hingga 7 Oktober 2022. Yang bakal menjadi acara terbesar sejak pandemi Covid-19. Acara ini salah satu penggerak roda pemulihan sektor penerbangan. Dalam kaitan ini kami menyerukan ICAO untuk mengikutsertakan Taiwan demi terwujudnya penerbangan semakin lancar.

Hubungkan kembali dunia

ICAO merupakan forum penting di sektor penerbangan serta perkembangannya. Organisasi ini merupakan wadah otoritas penerbangan sipil yang membahas isu-isu, seperti keselamatan penerbangan, layanan navigasi udara, keamanan penerbangan, perlindungan lingkungan dan ekonomi penerbangan.

Semua itu berdampak pada perkembangan sektor penerbangan sipil di setiap negara. Karena industri penerbangan global sangat mendukung kesehatan dan perjalanan aman bagi penumpang.

Jadi ICAO akan mengadakan sesi Majelis ke-41 dengan tujuan menghubungkan kembali dunia, dan partisipasi Taiwan membantu memenuhi tujuan tersebut. Taiwan’s Taipei Flight Information Region (Taipei FIR) adalah bagian dari jaringan ICAO yang memiliki lebih 300 FIR.

Administrasi Penerbangan Sipil Taiwan (CAA Taiwan) adalah satu-satunya entitas mengawasi dan bertanggungjawab atas manajemen lalu lintas udara aman di seluruh Taipei FIR. Entitas ini menawarkan layanan informasi lengkap dan merampingkan rute udara untuk memastikan keselamatan semua pesawat dan penumpang yang tiba, berangkat, dan transit di Taipei FIR.

Namun, upaya Taipei FIR terhambat tindakan China baru-baru ini. Ketika secara sepihak, Negeri Tirai Bambu itu, melakukan latihan militer di sekitar Taiwan pada Agustus 2022. Otomatis mempengaruhi rute udara internasional dan membahayakan keselamatan penerbangan di Taipei FIR serta FIR negara tetangga.

Dalam upaya menghindari bahaya dan mengatasi masalah keselamatan, CAA Taiwan harus mengambil tindakan cepat dengan menyusun rencana, dan memandu pesawat, termasuk sejumlah pesawat asing tiba, berangkat atau transit di Taipei FIR.

Situasi tersebut telah membebani maskapai penerbangan dengan biaya tambahan. Sebab mereka harus menempuh perjalanan lebih lama dan mahal serta meningkatnya risiko keamanan tidak terduga.

Dari perspektif manajemen risiko dan keselamatan, ICAO perlu mengizinkan CAA Taiwan berpartisipasi. Sehingga dapat berkomunikasi dengan FIR lain secara tepat waktu melalui organisasi internasional ini.

Berbagi pengalaman

Terlepas dari pandemi Covid-19 parah yang telah berdampak terhadap perkembangan dunia selama dua tahun terakhir, CAA Taiwan telah melakukan segala upaya mempertahankan rekor keamanan kuat dari Taipei FIR. Sembari mematuhi langkah-langkah antipandemi dan mematuhi standar dan rekomendasi praktek ICAO.

Dengan upaya bersama pihak penerbangan sipil dan pemerintah, maskapai nasional Taiwan menjadi satu dari sedikit maskapai di seluruh dunia yang tetap menguntungkan dan tidak melakukan pemutusan hubungan kerja. Selain itu, menurut statistik Airports Council International pada 2020 dan 2021, Bandara Internasional Taoyuan Taiwan adalah bandara tersibuk keempat di dunia untuk kargo udara internasional.

Kemajuan teknologi telah menyebabkan perkembangan dan perubahan yang belum pernah terjadi dalam sejarah penerbangan. Drone (pesawat terbang nirawak) adalah salah satu contohnya. Penggunaan drone lebih luas dan menimbulkan risiko potensial terhadap keselamatan penerbangan serta operasi bandara telah mendorong ICAO merevisi ketentuan dalam materi panduan terkait sistem pesawat tidak berawak.

Namun akses memperoleh informasi dari ICAO sangat terbatas bagi CAA Taiwan. Meskipun demikian, CAA Taiwan telah membentuk mekanisme manajemen secara tepat waktu, guna menjaga keselamatan penerbangan di dalam FIR Taipei. Bab khusus tentang drone dalam Undang-Undang Penerbangan Sipil Taiwan mulai berlaku sejak 31 Maret 2020. Sistem aplikasi berbasis web yang disebut Sistem Informasi Manajemen Operasi Drone juga dimulai pada saat bersamaan.

Selanjutnya, untuk menjaga keamanan pengoperasian bandara dan mendeteksi aktivitas drone ilegal, CAA Taiwan menyiapkan sistem pertahanan drone di berbagai bandara. Selain itu CAA Taiwan juga telah merencanakan sistem pengaturan otomatis lalu lintas udara generasi berikutnya untuk memastikan sistem manajemen lalu lintas udaranya memenuhi kebutuhan operasional Taipei FIR di masa depan.

Taiwan bersedia berbagi pengalaman penerbangannya dengan negara lain dan berharap dapat mempelajari pengalaman mereka untuk meningkatkan keselamatan penerbangan.

Dukung partisipasi Taiwan

Seruan Taiwan untuk masuk dalam ICAO semakin mendapat perhatian dunia internasional. Sebagai bagian penting dalam komunitas penerbangan internasional, Taiwan bertanggungjawab menjaga keselamatan penerbangan. Partisipasi dalam ICAO akan memungkinkan Taiwan bersama dengan semua negara lain berkontribusi dalam penerbangan global dan kesejahteraan seluruh umat manusia.

Selama bertahun-tahun CAA Taiwan telah mempertahankan standar layanan dan keamanan terbaik untuk Taipei FIR demi mematuhi Standar dan Rekomendasi Praktik dari ICAO. Kebijakan ini, bertema, “Menghubungkan Kembali Dunia” pada Majelis tahun ini bertujuan untuk mempromosikan pemulihan penerbangan global. Sekarang saatnya ICAO berhubungan kembali dengan Taiwan.

Agar lebih berkontribusi dalam penerbangan sipil internasional, CAA Taiwan berharap dapat berbagi pengalaman dan praktik terbaiknya dan berpartisipasi dalam Majelis ke-41 ICAO secara bermakna dan profesional membantu dunia memenuhi tujuan ICAO, yakni terwujudnya jaringan lancar demi keselamatan penerbangan.****

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini