AMBON, KABARTERKINI.co.id – PT PLN (Persero) resmi mengoperasikan pembangkit listrik terapung pertama buatan Indonesia yang diberi nama Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara-1. Pengoperasian pembangkit berkapasitas 60 megawatt (MW) ini bakal memperkuat keandalan pasokan listrik di Ambon, Maluku dan meningkatkan kemandirian energi di Indonesia Timur.
Dalam mengembangkan pembangkit terapung senilai Rp997 miliar tersebut, PLN melalui anak usahanya PT Indonesia Power berkolaborasi dengan BUMN galangan kapal, PT PAL.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan dengan hadirnya BMPP Nusantara 1 maka mampu menopang kelistrikannya, serta menghadirkan kemandirian energi nasional. Sebab, dahulu sistem kelistrikan Ambon ditopang Pembangkit Listrik di atas kapal LMVPP berkapasitas 54 MW yang disewa dari luar negeri.
“Seperti diketahui bersama, kebutuhan sistem di Ambon saat ini adalah 63,7. Sekarang, kita sudah punya sendiri. Apalagi ini adalah produk kita sendiri. Kita sudah satu langkah ke depan dalam membangun pondasi kemandirian energi nasional,” ujar Darmawan melalui keterangan tertulis, Jumat 15 April 2022.
BMPP Nusantara 1, menurutnya, mempunyai kapasitas 60 MW merupakan satu-satunya mobile power plant dalam bentuk barge mounted terbesar dan sepenuhnya akan dikelola PLN Group. Sehingga sistem kelistrikan di wilayah Ambon akan semakin solid.
Dari pengembangannya, BMPP dicanangkan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 merupakan salah satu tipe pembangkit revolusioner yakni Mobile Power Plant (MPP). Pencanangan program ini demi memenuhi pasokan listrik dalam waktu yang singkat dan bersifat sementara, reserve margin bergerak dan menaikkan rasio elektrifikasi secara cepat.
Tidak hanya itu, MPP memungkinkan untuk dipindahkan ke tempat yang lebih memerlukan, khususnya pada remote area atau wilayah 3T (terluar, terdepan, dan tertinggal). Yang dominan banyak tersebar di wilayah kepulauan Indonesia timur.
“Kami PLN berkomitmen penuh untuk mendukung regional development di seluruh Indonesia,” ucap Darmawan sambil menambahkan, BMPP Nusantara 1 merupakan bentuk sinergi dan kolaborasi BUMN untuk bisa memberikan kontribusi lebih bagi masyarakat.
“Semua ini hasil kolaborasi industri dalam negeri dan merupakan sebuah titik awal. Setelah ini, perjuangan kita memastikan munculnya kolaborasi-kolaborasi lebih lanjut, bagaimana pembangunan, perekonomian, dan perindustrian bisa kembali bangkit dan berkembang,” ungkapnya.
Direktur Produksi PT PAL, Iqbal Fikri menjelaskan kolaborasi antara PAL dan PLN merupakan kontribusi putra-putri bangsa untuk memberikan akses energi berkeadilan bagi semua masyarakat. “Ini merupakan kerja sama yang baik dan akan terus ditingkatkan,” tambah Iqbal.
Iqbal merinci, selain memiliki kelebihan mobile, BMPP Nusantara 1 ini juga memiliki ketahanan yang cukup lama. Memakai teknologi khusus, PT PAL merancang BMPP Nusantara 1 untuk bisa mengapung diatas air dengan minim risiko.
“Kapal ini bisa tahan sampai 20 tahun ke depan, tetap akan andal memasok kelistrikan khususnya untuk masyarakat daerah remote,” ujar Iqbal.
Kedepan, PLN dan PT PAL masih akan melanjutkan kolaborasi dengan pengembangan BMPP Nusantara 2 dan 3. Dengan beroperasinya 3 BMPP ini maka PLN akan mengoperasikan Pembangkit Listrik di atas kapal dengan kapasitas 150 MW.
Gubernur Provinsi Maluku Murad Ismail mengapresiasi langkah PLN dan kolaborasinya bersama PT PAL dalam memberikan akses listrik andal bagi masyarakat Maluku. Menurut dia, dengan kehadiran listrik yang prima mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. Geliat investasi di Indonesia Timur saat ini juga sangat besar sehingga perlu didukung pasokan listrik yang andal.
“Kolaborasi ini sangat kami apresiasi. Dengan kehadiran BMPP Nusantara 1 bisa meningkatkan perekonomian masyarakat dan juga meningkatkan iklim investasi di Indonesia Timur, khususnya di Maluku,” ujar Murad. (*andi surya)