JAKARTA, KABARTERKINI.co.id – Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengizinkan anak, cucu atau keturunan anggota Partai Komunis Indonesia mendaftar sebagai prajurit TNI, mulai dari Tamtama, Bintara, Akmil mau pun Prajurit Karier. Hal itu disampaikan Andika dalam rapat dengan Panitia Pelaksana Penerimaan Pusat Prajurit TNI Tahun Anggaran 2022, kemarin.
Petinggi PA 212, Slamet Maarif melayangkan kritik kepada keputusan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa karena mengizinkan anak, cucu atau keturunan anggota PKI mendaftar sebagai prajurit TNI. Mengingat keputusan itu, memicu pro dan kontra dari berbagai kalangan.
“Semoga rakyat semakin sadar, kalau PKI atau Komunis itu sudah mulai bangkit, bahkan sangat kuat. Diduga sudah ada di sekitar kekuasaan,” ujar Slamet melalui keterangan tertulis, Ahad 3 Maret 2022.
Sementara dengan keputusan itu, membuat Slamet bertanya, apakah Panglima TNI lupa TAP MPRS Nomor 26 Tahun 1965 tentang PKI? Apakah ada jaminan anak keturunan PKI tidak berideologi komunis?
“Faktanya banyak anak atau keturunan PKI terlihat membangkitkan ideologi dan faham komunis. Saya sarankan kepada Panglima TNI fokus saja kerahkan kekuatan menindak teroris KKB di Papua,” kata Slamet.
Tokoh 212 Ciamis Nonop Hanafi mengatakan segendang seirama. Menurutnya, PKI pernah membuat noda hitam sejarah bangsa Indonesia. Sejarah itu tidak bisa dihilangkan dari memori anak bangsa. Sebab kekejaman PKI pada rakyat terutama pada umat Islam itu nyata.
“Indonesia telah melarang ideologi komunis bangkit melalui Tap MPRS. Apabila ada upaya melonggarkan aturan, jelas ideologinya mulai bangkit kembali. Kita curiga dengan istilah KGB atau Komunis Gaya Baru,” kata Nonop.
Tidak lupa, ia mengajak para tokoh bangsa melakukan konsolidasi, karena situasi nasional semakin tidak menentu. Penyatuan persepsi sangat penting, agar sejarah kelam tentang PKI tidak terulang kembali.
“Keputusan Panglima TNI membolehkan anak cucu PKI jadi prajurit TNI sangat meresahkan masyarakat. Kita curiga PKI bangkit dengan menguasai seluruh sektor struktur negara,” pungkasnya. (*andi surya)
