“Malam kemarin, saya meresmikan lima proyek telah selesai dibangun di Bunguran Barat. Seluruh proyek hasil dari Musrenbang tahun sebelumnya. Artinya, seluruh proyek harus melalui Musrenbang, tidak ada pintu lain. Nanti salah aturan,” sambutan Wan Sis.
Sementara usulan pembangunan di Musrenbang, sambung Wan Sis -biasa disapa, sesuai dengan kebutuhan, bukan keinginan. Sebab bicara keinginan, tidak akan mampu anggaran daerah atau negara. Sehingga perlu dipilih skala prioritas.
“Biasanya skala prioritas itu, pembangunan infrastruktur dasar, antara lain, jalan, air bersih dan penerangan. Jika anggaran lebih, baru kita bangun infrastruktur lainnya,” kata mantan Sekda Natuna itu.
Dengan rutin berkunjung ke Sedanau, Wan Sis melihat ada beberapa infrastruktur dasar harus segera dibangun atau dilakukan peningkatan, salah satunya, Jalan Panglima Hujan. Peningkatan jalan ini, akan disediakan anggarannya sekitar Rp2 miliar.
“Jika bangun jalan baru sepanjang satu kilometer, kita perlu anggaran sekitar Rp3 miliar. Sedangkan dilakukan peningkatan, Rp2 miliar cukup. Jadi Jalan Panglima Hujan akan ditingkatkan, agar semakin mempelancar arus barang dan orang,” katanya.
Selain Jalan Panglima Hujan, Wan Sis meminta Kepala Dinas Perhubungan Natuna Alazi mencoba mencari anggaran ke Kementerian untuk membangun Pelabuhan Apung Sedanau. Supaya masyarakat tidak sulit naik turun ke kapal.
“Saat menjadi Kadishub Natuna pada 2012, saya bisa melobi Kementerian agar membangun Pelabuhan Perintis Serasan, Subi, Midai dan Pulau Laut. Alhamdulillah, kini kapal besar dapat merapat di empat kecamatan kepulauan itu,” paparnya.
Akhir sambutan, Wan Sis memaparkan, tahun ini, akan di bangun Embung Sebayar. Anggaran dari Kementerian. Semula anggaran tidak tersedia. Karena dengan terus melobi, Alhamdulillah muncul anggaran pembangunannya.
“Sejak menjadi Bupati, sudah 12 Kementerian saya kunjungi. Saya ingin membangun Natuna bukan hanya menggunakan anggaran daerah, tetap harus didukung anggaran pusat,” katanya sambil meminta Kadishub Natuna Alazi membangun penerangan jalan di Sedanau. Dengan satu tiang, dua cabang. Supaya kota kecamatan ini terang benderang. (*andi surya)