Jaga Ekosistem Alam Pantai, BRGM Tanam Bibit Mangrove di Pulau Kundur

0
489
SUASANA penanaman bibir mangrove

KARIMUN, KABARTERKINI.co.id – Penanaman bibit mangrove atau bakau, dapat menstabilkan alam pantai. Sehingga mencegah terjadinya abrasi. Yang dampak awal bencana alam. Sehingga program ini disambut positif masyarakat pesisir.

Apalagi keberadaan hutan mangrove sangat membantu perekonomian masyarakat, khususnya di masa pandemi Covid-19. Karena hutan mangrove tempat kehidupan biota laut, antara lain, ikan, ketam dan udang.

“Program menanam bibit mangrove dari pemerintah pusat harus kita dukung sebagai masyarakat tinggal di pesisir. Sebab semakin berkurang luas daratan, akibat abrasi pantai,” kata salah seorang masyarakat Mengkuse, Desa Sawang Selatan Kecamatan Kundur Barat, sebut saja namanya, Harun pada KABARTERKINI.co.id, Rabu 15 Desember 2021.

Keberadaan hutan mangrove, sambungnya, sangat menjaga pulau-pulau kecil. Tanpa hutan bakau itu, cepat atau lambat, pulau-pulau kecil bisa hilang atau tenggelam, termasuk biota laut, akan musnah. Padahal biota laut itu, sumber ekonomi masyarakat pesisir.

“Sampai kapan pun, kami masyarakat pesisir akan terus mendukung program pemerintah menanam serta menjaga hutan mangrove. Karena keberadaan mangrove sangat menguntungkan alam dan masyarakatnya,” terang Harun.

Korlap Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Pusat M. Alif pada awak media mengatakan, pemerintah pusat melaksanakan program penanaman mangrove, disamping menjaga ekosistem, juga meningkatkan ekonomi masyarakat. Program ini, salah satu program restorasi gambut nasional.

“Program dicanang pemerintah, melalui BRGM tengah berjalan di Pulau Kundur. Kita minta dengan program ini dapat memberi pemahaman pada masyarakat pentingnya menjaga hutan bakau,” kata Alif tampak didampingi rekannya, Aswan.

Rehabilitasi hutan mangrove melalui BRGM, menurutnya, salah satu pendukung pemulihan ekonomi masyarakat Kundur di masa pandemi Covid-19. Mengingat, sekitar 540 Kepala Keluarga perekonomiannya terbantu melalui program ini.

“Kami sangat senang, keberadaan hutan mangrove di Pulau Kundur, dapat berperan besar dalam pengendalian perubahan iklim. Otomatis menjaga kestabilan tata kelola alam dan perbaikan mutu lingkungan,” pungkas Alif. (*iwan)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini