Tinjau Pembangunan Lumbung Pangan, Presiden: Untuk Kesejahteraan Masyarakat NTT

0
464
SAAT meninjau lumbung pangan

SUMBA TENGAH, KABARTERKINI.co.id – Presiden Joko Widodo melaksanakan kunjungan kerja ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa 23 Februari 2021. Dalam kunjungan, Jokowi -biasa dipanggil – meninjau pembangunan lumbung pangan baru di Kabupaten Sumba Tengah.

Kawasan lumbung pangan, mencakup lahan seluas 5.000 hektare yang 3.000 hektare di antaranya diperuntukkan bagi penanaman padi, dan sisanya bagi komoditas jagung. Tahun ini, pemerintah menargetkan pengembangan lebih lanjut, luas keseluruhan lahan mencapai 10.000 hektare.

“Hari ini saya melakukan kunjungan kerja untuk melihat lumbung pangan di Kabupaten Sumba Tengah. Di sini kita siapkan baru 5.000 hektare. Kedepan ditambah, total menjadi 10.000 hektare,” ujarnya selepas peninjauan, dikutip BPMI Setpres.

Saat melakukan peninjauan, meski berada di tengah guyuran hujan lebat, Kepala Negara tetap meninjau areal persawahan persisnya terletak di Desa Makata Keri, Kecamatan Katiku Tana. Di lokasi, para petani sekitar sangat antusias menunggu kedatangannya.

Tujuan pembangunan lumbung pangan di Kabupaten Sumba Tengah, untuk meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman di wilayah tadah hujan setempat atau di lahan kering. Yang difasilitasi dengan sumur bor, embung, dan mata air serta sekaligus untuk mensejahterakan masyarakat NTT.

“Panen di Kabupaten Sumba Tengah ini setahun masih sekali, yaitu padi. Kita ingin mengelola agar satu tahun bisa dua kali panen padi dan sekali panen jagung atau kedelai,” kata Jokowi.

Namun, ia mengakui, pengembangan lumbung pangan di NTT masih menemui kendala utama, yakni ketersediaan sumber air yang dapat digunakan untuk mengairi persawahan. Oleh karena itu, pemerintah tengah membangun sebanyak 200 sumur bor.

Dalam kesempatan itu, Kepala Negara langsung menginstruksikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk melihat potensi pembangunan waduk atau bendungan di wilayah tersebut yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan utama ini.

“Memang kuncinya ada di air. Oleh sebab itu, tadi kita lihat sudah dibangun sumur bor yang masuk ke sawah. Beberapa embung juga sudah dibangun di sini. Tapi masih jauh dari cukup,” tuturnya.

Selain itu, pemerintah melalui Kementerian Pertanian memberdayakan masyarakat setempat dalam pengembangan lumbung pangan melalui program padat karya pengolahan tanah dan pembersihan semak belukar untuk lahan seluas 3.650 hektare.

Jokowi memerintahkan Kementerian Pertanian turut memberikan bantuan berupa alat mesin pertanian (alsintan) yang sangat dibutuhkan para petani setempat.

“Saya rasa kalau ini kita kerjakan, food estate yang ada di Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, dan NTT ini akan bisa terbangun sebuah ketahanan pangan yang baik untuk negara kita,” pungkas Jokowi.

Turut mendampingi dalam peninjauan lumbung pangan, di antaranya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Laiskodat, dan Bupati Sumba Tengah Paulus S.K. Limu. (*andi surya)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini