Resmikan Bendungan Tukul Pacitan, Presiden: Pendukung Ketahanan Pangan dan Pertanian di Jawa Timur

0
522
PRESIDEN saat meresmikan Bendungan Tukul Pacitan

PACITAN, KABARTERKINI.co.id – Kehadiran Bendungan Tukul di Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur, diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan dan air serta memberikan nilai tambah dan keuntungan sebesar-besarnya bagi daerah dan masyarakatnya. Demikian disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan, sekaligus meninjau Bendungan Tukul, Ahad 14 Februari 2021.

“Saya harapkan dengan berfungsinya Bendungan Tukul di Pacitan ini akan menjadi infrastruktur yang penting, memperkuat ketahanan pangan, dan memperkuat ketahanan air,” ujar Jokowi dikutip BPMI Setpres.

Bendungan Tukul, menurutnya, mulai dibangun sejak enam tahun lalu. Biaya dikeluarkan pemerintah untuk pembangunan ini sebesar Rp916 miliar. Dengan selesainya pembangunan Bendungan Tukul ini menambah daftar panjang sejumlah bendungan telah dibangun pemerintah pusat.

“Beberapa sudah bisa diresmikan, seperti Bendungan Raknamo dan Bendungan Rotiklot di NTT, Bendungan Tanju dan Bendungan Mila di NTB, Bendungan Teritip di Kalimantan Timur, Bendungan Gondang di Jawa Tengah, Bendungan Sei Gong di Kepulauan Riau, Bendungan Nipah di Jawa Timur, dan hari ini bendungan Tukul Pacitan di Jawa Timur,” ucap Jokowi.

Hal itu, sambungnya, tidak termasuk yang belum diresmikan, seperti Bendungan Napungete di NTT, Bendungan Tapin di Kalimantan Selatan, dan Bendungan Sindangheula di Banten.

Sementara Bendungan Tukul terletak di Sungai Telu, Desa Karanggede, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan. Bendungan ini memiliki kapasitas mencapai 8,68 juta meter kubik.

Setelah selesai dibangun dan beroperasi, Bendungan Tukul dapat mengairi irigasi setempat seluas 600 hektare, menyediakan air baku sebesar 300 liter per detik, mengurangi potensi banjir hingga 44,86 meter kubik per detik, konservasi sumber daya air, dan berpotensi menghasilkan listrik sebesar 0,26 megawatt.

“Bendungan ini bisa memberikan manfaat sangat besar, yaitu mengairi 600 hektare sawah. Sehingga meningkatkan indeks pertanaman dari biasanya satu kali tanam padi dan satu kali tanam palawija menjadi dua kali tanam padi dan satu kali tanam palawija. Insya Alloh, nanti sudah bisa dilihat dan dilakukan,” kata Jokowi.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam laporan menjelaskan, dengan kehadiran Bendungan Tukul sangat penting artinya bagi peningkatan lebih lanjut sektor pertanian Jawa Timur. Berdasarkan angka sementara dari BPS, produksi padi di Jawa Timur pada 2020 lalu tertinggi dari seluruh provinsi di Indonesia, dengan tingkat kontribusi nasional sebesar 18,17 persen dengan 5,76 juta ton beras.

“Berdasarkan angka sementara BPS, produksi jagung di Jawa Timur juga tertinggi, yakni 6,6 juta ton dan produksi jagung di Jawa Timur ini kontribusinya 21,8 persen dari kontribusi nasional,” ucap Khofifah.

Hadir dalam acara peresmian, diantaranya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Bupati Pacitan Indartato. (*andi surya)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini